Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
MESKIPUN terkenal sebagai penari balet profesional atau balerina, Sisilia Oei, 37, juga sangat menggemari tari-tarian tradisional Indonesia. Perempuan yang telah terjun ke dunia tari sejak usia 7 tahun tersebut mengaku sangat berharap tari tradisional Indonesia dapat lebih dikenal masyarakat dunia. "Saya sebagai orang Indonesia tetap sangat menyukai dan bangga bisa menari tradisional Indonesia," ungkap Sisilia selepas menghadiri sebuah acara peluncuran produk kecantikan Fillerina di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, rabu (7/9). Sisilia mengatakan, meskipun sejak awal memang fokus pada balet dan menyukai berbagai seni kontemporer, ia tetap merasa perlu mengenal dan menguasai tari tradisional Indonesia. Itu, salah satunya, sebagai identitas dan nilai lebih yang dapat ia bawa ke dunia internasional serta ketika bertemu dengan penari lain dari seluruh dunia.
"Saya pengin banget orang-orang di berbagai negara dunia bisa tahu kita punya seni tari yang luar biasa. Kita punya tari-tarian tradisional yang bagus dan layak dipertontonkan," kata ibu satu anak itu. Ketertarikan dan keseriusan dalam mempelajari tarian tradisional Indonesia mulai dijalani sejak ia menginjak usia 14 tahun. Berbagai latihan dengan didampingi penari tradisional ia lakukan. "Saya bisa beberapa tari tradisional seperti Yapong, Cendrawasih Bali, Es Lilin, dan Janger. Sama yang mau saya coba belajar itu Tari Saman. Penasaran tapi belum kesampaian belajar," ungkap peraih Advanced Diploma of Dance Teaching dari The Australian Ballet School di Melbourne, Australia, itu.
Dengan meningkatnya popularitas tari tradisional, ia mengatakan sangat berharap kehidupan penari tradisional yang masih banyak dalam kekurangan secara finansial dapat terbantu. Selain itu, untuk terus menambah pengetahuan dan keterampilannya di dunia seni tari, perempuan yang sempat mengenyam pendidikan seni tari di Australia itu mengaku kerap bepergian dan belajar di banyak negara terutama negara-negara kawasan Asia. Tidak hanya itu, saat ini ia juga tengah mencoba mempelajari tari hip hop asal Amerika yang memiliki gerakan sangat bertolak belakang dengan tari balet.
Semangat menjadi guru
Selain sibuk berlatih untuk berbagai pementasan, pengajar dengan gelar ARAD dan RAD RTS dari Royal Academy of Dance, London, itu mengatakan ia saat ini tengah disibukkan sebagai pengajar tari balet di Indonesian Dance Theatre (IDT) di Jakarta. Dia mendirikan IDT pada awal 2016 bersama sahabatnya, Claudia Warni. Ia mengaku selalu bersemangat untuk melatih anak-anak menari yang jumlahnya kini semakin banyak. "Aku selalu senang. Momentum paling aku suka ialah kalau melihat muridku berhasil mencoba berbagai gerakan yang awalnya mereka tidak bisa sama sekali. Aku merasa sangat senang dan tambah semangat mengajar," tutup Sisilia yang juga lulusan Beijing Dance Academy bagian Chinese Dance Syllabus pada 2014. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved