Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEJUMLAH adegan kekerasan tampak di layar bioskop. Darah muncrat di mana-mana. Penonton pun bergidik, termasuk tiga remaja, Naya (Acha Septriasa), Juna (Gandhi Fernando), dan Sarah (Ratu Felisha) yang menyaksikan film yang berlatar Jakarta pada 1998 itu. Tak disangka, film tersebut justru membawa Naya, Juna, Sarah (Ratu dan seluruh pengunjung bioskop tayangan tengah malam (midnight) di salah satu bioskop tua itu terlibat dalam misteri pembunuhan. Pemutaran film itu lantas menjadi malam berdarah yang mencekam.
Itulah inti cerita film terbaru Renee Pictures yang berjudul Midnight Show. Film tersebut dirilis pada 14 Januari 2016. Film yang berdurasi 97 menit itu mengusung genre thriller dan mengambil latar cerita pada 1998. Film keempat Renee Pictures itu disutradarai seorang perempuan asal Aceh, Ginanti Rona. Midnight Show menjadi film pertamanya setelah cukup lama menjadi asisten sutradara untuk film-film Indonesia, seperti The Raid dan The Killers. "Renee pictures ingin mencari sutradara yang muda. Gita bergairah dengan film thriller dan saya ada ide cerita soal pembunuhan di bioskop," papar sang produser, Gandhi Fernando, seusai press screening, pekan lalu, di Jakarta.
Jika Anda berniat menonton film itu, pastikan telah berusia 18 tahun. Sebab, adegan di film itu penuh tayangan kekerasan dan darah. Lebih dari tiga scene dalam film ini bahkan sempat dinyatakan tidak lolos sensor. Gandhi dan Ginanti memang ingin menyajikan tayangan ini sesadis mungkin. "Terkadang kekerasan dibutuhkan untuk bertahan hidup," ujar Ginanti tentang pesan yang ingin disampaikan lewat filmnya.
Namun, film yang penuh adegan mengagetkan itu masih memuat konten yang tidak sesuai dalam beberapa adegan. Misalnya, dialog soal curahan hati di tengah-tengah tensi film yang meninggi. Bagi Acha, film itu merupakan film thriller perdana dirinya. Ia mengaku cukup sulit dan merasa tertantang menjalankan proses syuting. "Terutama soal menjaga kesinambungan emosinya," timpal Acha. Film yang ditulis Husein Atmodjo yang juga menggilai film bergenre thriller ini diisi soundtrack buatan penyanyi asal Malaysia, Noh Saleh, yang berjudul Sang Penikam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved