Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Terbukanya Jalan untuk Kebaikan

Des/M-4
27/10/2018 02:20
Terbukanya Jalan untuk Kebaikan
(MI/SUMARYANTO BRONTO)

BERMULA saat desainer Yuni Jie memasuki usia 40. Saat itu ia merasa bahwa hidupnya sudah cukup, mulai keluarga, karier, dan kehidupannya dirasa cukup. Namun, pada saat itu, ia merasa bahwa ada sesuatu hal yang kurang dalam kehidupannya, sesuatu ini ialah kurangnya kontribusi dirinya terhadap orang lain.

"Kayaknya saya melakukan sesuatu untuk saya sendiri, untuk kepentingan saya sendiri gitu lo. Jadi, kontribusi saya untuk orang lain tuh kurang menurut saya. Jadi, saya berpikir lagi, apa yang saya lakukan terbaik sebenarnya adalah desain. Saya bisa melakukan sesuatu di bidang desain itu bisa dikatakan terbaik menurut saya. Jadi, saya berpikir untuk melakukan sebuah proyek sosial yang menggabungkan kreatif desain dengan charity," ungkap Yuni Jie.

Yuni dan Claudia Halim pun menggagas untuk membangun One Fine Sky, dan sasaran dari One Fine Sky ialah membantu dalam bidang pendidikan. Hal ini pun diungkapkan Claudia bahwa jika membeli satu kemeja dari One Fine Sky, akan disumbangkan satu set seragam anak SD bagi yang membutuhkan. One Fine Sky pun bermakna menggambarkan langit yang cerah dan cantik, sebagai perumpamaan pencapaian sebuah mimpi.

Kriteria untuk setiap anak yang mendapatkan bantuan ialah anak sekolah dasar dan memiliki latar belakang ekonomi yang membutuhkan. Produk yang dihasilkan One Fine Sky berupa kemeja putih, topi, dan polo shirt. Bantuan yang diberikan pihak One Fine Sky pun bukan berupa uang, melainkan langsung seragam yang diberikan kepada anak-anak tersebut. Saat ini sudah terdapat 1.200 anak yang sudah mendapatkan bantuan yang diberikan langsung One Fine Sky.

Pembelian produk One Fine Sky pun bisa dilakukan di Instagram dan website resmi One Fine Sky. Harga untuk setiap produk pun sudah tercantum di web dan Instagram tersebut. "Tujuannya sih membantu sesuai dengan moto kita, do good dan feel good. Jadi, sebenarnya karena kita semua banyak yang di bidang desain, jadi yang kita mau hasilkan produknya juga harus yang bagus, benar-benar terpakai. Orang bener-bener suka pakainya, justru yang mau beli bukan karena mau nyumbang, tapi karena mau pakai dan pada saat yang sama ada ekstra bonusnya juga nih, bisa berbagi," ungkap Claudia Halim.

One Fine Sky pun memiliki banyak figur publik yang secara terbuka ingin ikut serta dalam gerakan yang dilakukan One Fine Sky. Sebut saja Reza Rahardian, Laudya Cynthia Bella, Becky Tumewu, Bambang Pamungkas, dan masih banyak lagi yang terlibat dalam One Fine Sky dan biasanya disebut sebagai dreamers oleh mereka.

"Waktu kita bagikan seragam, di luar dugaan bahwa anak-anak itu senang sekali menerima sumbangan ini. Karena mungkin kalau orang sering terima hadiah atau kado, ya dianggepnya dapet sesuatu aja. Tapi buat mereka seneng ada yang perhatikan dan pada saat yang sama, mereka juga merasa bangga bisa ke sekolah pakai seragam yang bagus," ungkap Claudia Halim.

Yuni pun menambahkan bahwa ketika mereka mengajak volunter, seperti desainer dan dreamers selalu tidak ada penolakan dari mereka. Para volunter bahkan sudah tau bahwa mereka tidak dibayar, tetapi mereka pun tak pernah menolak. "Kalau kita punya niat baik, ngajak orang untuk berbuat baik, jalannya pasti akan dibuka," ungkap Yuni Jie.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik