Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
AKTOR laris Reza Rahadian Matulessy, 30, sudah terbiasa diragukan kemampuannya dalam berakting. Terlebih akting untuk memerankan tokoh yang sudah dikenal banyak orang. Reza sudah tiga kali memerankan tokoh-tokoh Indonesia, antara lain Presiden Ketiga Indonesia, BJ Habibie, dan pahlawan pergerakan nasional, Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, dan kini, giliran karakter seniman Betawi, Benyamin Sueb. "Kalau soal diragukan, saya sudah biasa diragukan. Dari zaman Habibie dan Ainun juga selalu diragukan. Tetapi, keputusan ada pada penonton," ujar Reza di Jakarta, Sabtu (4/10).
Meski demikian, dia menilai itu hal yang wajar. "Buat saya merupakan suatu hal yang wajar. Orang selalu skeptis. Skeptisnya mungkin tidak hanya sekadar soal bisa atau tidak tetapi juga kenapa harus dia lagi." Hanya saja, menurut Reza, orang-orang perlu paham bahwa dia hanya pekerja seni yang tak bisa sesuka hati menentukan film atau drama apa yang ingin dimainkan. "Yang perlu diingat sebenarnya adalah bahwa saya pekerja seni, dipekerjakan oleh produser, dipilih oleh sutradara yang menginginkan saya bermain. Bukan saya yang punya kuasa untuk menentukan harus main film ini, itu," papar dia.
Riset peran
Toh, sebelumnya sudah ada riset atau pendalaman karakter yang Reza jalani sebelum produksi film dimulai, seperti peran Benyamin dalam film Benyamin Biang Kerok garapan sutradara Hanung Bramantyo. "Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, Mas Hanung sudah membantu saya dalam development karakter selama syuting di lokasi. Nanti kita lihat," sambung dia. Selama hampir sebulan dia merampungkan pembacaan naskah sembari mencari referensi film-film mendiang Benyamin. Saat itulah dia mencari kekhasan seorang Benyamin mulai dari cara tertawa hingga bahasa tubuhnya.
"Lalu, diskusi sama Mas Hanung soal karakternya, Mas Hanung juga punya gambaran sendiri selaku sutradara. Saya berusaha memenuhi ekspektasi itu," kata dia. Soal suara, Reza berusaha mendekati suara sang tokoh legenda, walau menurutnya pasti tak akan sama persis dengan aslinya. "Mencoba mendekati suara Bang Ben yang khas, ketawanya menurut saya luar biasa. Saya enggak berusaha menyamakan diri saya dengan babeh. Selain tokohnya legend, ini bukan film biopik, juga enggak tepat kalau saya ujug-ujug menyama-nyamakan," tutur pria kelahiran Gadog, Bogor, itu.
Kemudian, seperti dalam film-film Benyamin, akan ada koreografi yang nanti dia bawakan. Tentunya ini menjadi film pertama Reza yang menampilkan unsur koreografi. "Latihan koreografi sudah Mas Hanung tentukan dari awal. Persiapannya panjang. Saya jadi enggak kewalahan, bukan hal mendadak, sudah dilatih dulu," tutur dia. Benyamin Biang Kerok akan tayang Maret tahun depan yang merupakan bulan kelahiran mendiang Benyamin Sueb sekaligus Reza Rahadian. Nantinya, akan ada lanjutan film ini, yakni Biang Kerok Beruntung.
(H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved