Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
SUTRADARA Livi Zheng memperlihatkan keelokan Pulau Bali melalui film garapan terbarunya yang berjudul Bali: Beats of Paradise saat ia tampil sebagai salah seorang pembicara dalam Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia 2017 di markas besar Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Kamis (12/10) waktu setempat.
Perempuan Indonesia yang berkarier di 'Negeri Paman Sam' tersebut hadir didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. Wanita kelahiran Blitar, Jawa Timur, 3 April 1989 tersebut menjadi pembicara mewakili Indonesia.
Lewat cuplikan teaser film Bali: Beats of Paradise, Livi menunjukkan kilasan pesona Pulau Dewata yang akan jadi tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018. Film itu menurut rencana dirilis tahun depan di bioskop-bioskop AS.
Ia kemudian bicara soal pengalamannya syuting di Bali. "Pemandangan Bali sangat indah. Namun, yang paling saya cintai dari negara tempat kelahiran saya ialah kebudayaan dan tradisi yang masih kental di kehidupan sehari-hari," kata dia.
Pada kesempatan itu, Livi menyebut berbagai tempat menarik di Bali, di antaranya Desa Panglipuran yang dikenal sebagai desa ketiga tebersih di dunia serta Pura Tanah Lot yang terletak di atas bongkahan batu karang dan tebing yang menjorok ke laut. Ia juga tidak lupa menceritakan Blitar, kampung halamannya, yang juga jadi saksi bisu masa kecil Presiden Soekarno.
Antara pm dan am
CEO Bank Dunia Kristalina Georgieva juga mengajak peserta pertemuan untuk hadir pada pertemuan tahun depan di Pulau Dewata. Bahkan, ia meminta semua peserta menutup mata dan membayangkan berada di Bali. "Saya ingin Anda menutup mata dan membayangkan Anda ada di Bali, Indonesia, karena ajang ini mengarahkan perjalanan ke Indonesia," kata dia saat membuka salah satu diskusi panel.
Demikian halnya dengan Sri Mulyani, pada kesempatan yang sama ia mencoba 'membawa' peserta diskusi ke Bali. Ia menyebut tidak sulit menyesuaikan perbedaan waktu antara ketika berada di Washington DC dan saat di Bali. "Lihat semua jam di sini, waktunya sama dengan di Bali. Anda tinggal mengubah pm dengan am," tuturnya.
Artinya, ketika di Washington DC jarum jam menunjukkan pukul 13.00, waktu di Bali menunjukkan pukul 01.00.
Ajakan kepada seluruh peserta pertemuan untuk hadir di Bali tahun depan juga disampaikan Chairman Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Imad Najib Ayed Fakhoury ketika menutup sesi paripurna, Jumat (13/10) pagi waktu setempat.
Sesuai dengan siklus Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia, setiap tiga tahun pertemuan digelar di negara anggota di luar AS. Pada 2015, Peru menjadi tuan rumah. Pada 2018 giliran Indonesia mendapat kehormatan.
Pertemuan di Bali akan berlangsung di kawasan Nusa Dua. Oleh karena itu, promosi pun mulai digaungkan dengan memanfaatkan ajang Washington DC. Tiga stan promosi dibuka di markas Bank Dunia dan IMF oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Bank Indonesia.
Ketiga stan hampir selalu ramai dikunjungi para peserta, terutama ketika jam makan siang. Stan Kemenpar menyediakan informasi 60 paket wisata dan berbagai suvenir syal kain motif batik, tenun Nusa Tenggara, serta penganan khas Indonesia yang bisa didapat secara gratis oleh pengunjung. Syaratnya hanya mengisi kuesioner yang disodorkan Kemenpar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved