Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Merawat Indonesia lewat Budaya

Putri Rosmalia Octaviyani [email protected]
30/8/2017 07:01
Merawat Indonesia lewat Budaya
(MI/BAGUS SURYO)

NAMA Butet Kartaredjasa, sudah tidak asing lagi di dunia seni dan budaya Indonesia. Melalui berbagai karyanya, lelaki asal Yogyakarta tersebut aktif terutama di dunia teater. Ia mengaku senang dapat terus berkontribusi lewat karya sekaligus menghibur penggemar teater Tanah Air. “Melalui ibadah kebudayaan, kita tetap merawat Indonesia,” ujar Butet yang merupakan penggagas program Indonesia Kita, di Teater Jakarta, 27 Agustus 2017. Butet yang pada malam itu hadir membuka pementasan teater bersama tim seniman Indonesia Kita berjudul Laskar Bayaran tersebut mengatakan berharap apa yang ditampilkan dalam setiap pertunjukan yang digarapnya bersama beberapa seniman tersebut dapat memberi pesan positif bagi penonton. Selain itu, karya-karya tersebut dikatakan sebagai bentuk dari doa dan harapan akan Indonesia yang lebih baik di masa depan.

“Saya mengapresiasi setiap yang datang dan menonton pertunjukan teater Indonesia Kita,” ujar Butet.
Dikatakan Butet, pertunjukan teater Indonesia Kita selalu mengandung cerita bermuatan pesan dan kondisi Indonesia terkini. Lucunya, ujar Butet, tidak satu dua kali judul pementasan yang akan dimainkan memiliki kemiripan dengan apa yang terjadi di Tanah Air.
“Salah satunya pada Laskar Bayaran ini. Kami menyiapkan ini sejak beberapa bulan lalu. Lah di minggu yang sama ketika kami akan tampil, muncul berita terkait dengan sindikat industri yang memproduksi fitnah dan kebencian,” ujar Butet.
Dalam pertunjukan Laskar Bayaran, dikatakan Butet, ia dan tim Indonesia Kita mengambil Bali sebagai latar cerita.

Bali dipilih karena menggambarkan keharmonisan dan masyarakatnya yang tidak dapat dihasut dengan isu-isu politis atau kebencian lainnya.
“Ini sebagai doa dan harapan juga agar Indonesia hingga nanti akan seperti itu,” ujar anak Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia itu.

Laboratorium kreatif
Indonesia Kita mulai menggelar pertunjukan pada 2011. Sejak saat ini, Indonesia kita dijadikan semacam laboratorium kreatif bagi banyak seniman lintas bidang. Teater menjadi salah satu bidang yang rutin digelar. Kegiatan tersebut dikatakan Butet merupakan bentuk ibadah kebudayaan yang harus terus dilakukan terlebih-lebih ketika Indonesia hari ini seperti rentan dan penuh berbagai persoalan. Jadi, merawat semangat keindonesiaan menjadi sesuatu yang harus secara terus-menerus diupayakan.

Selain teater, lelaki berusia 55 tahun tersebut aktif di dunia film. Ia tercatat pernah terlibat dalam beberapa film, mulai Petualangan Sherina, Banyu Biru, Soegija, hingga Nada untuk Asa. Kakak kandung musikus Djaduk Ferianto itu juga telah menulis sebuah buku yang diterbitkan dengan judul Presiden Guyonan. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya