Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
RATU Tika Bravani atau yang akrab disapa Tika Bravani, 27, merasa sangat beruntung sekaligus tertantang menjadi pemeran utama dalam film Nyai Ahmad Dahlan.
Memerankan istri seorang tokoh pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan sekaligus perempuan pejuang pada masa-masa awal kemerdekaan bagi Tika memang bukan perkara mudah. Ia membutuhkan energi luar biasa.
Apalagi, dalam film berdurasi 98 menit yang akan tayang perdana di berbagai bioskop Tanah Air pada 24 Agustus mendatang tersebut, Tika memerankan Nyai Ahmad Dahlan dalam tiga fase kehidupannya. Pertama memerankan Nyai Ahmad Dahlan ketika masih remaja, kemudian saat menjadi istri dan ibu yang harus mengasuh anak-anak, lalu menjadi seorang Nyai Ahmad Dahlan yang sudah sepuh.
"Ini benar-benar sangat menantang karena memerankan seorang tokoh besar perempuan dalam tiga fase berbeda. Bagaimana Nyai pada masa remaja, Nyai ketika menjadi seorang istri dan ibu, sampai seorang Nyai yang sudah sepuh yang diperankan hanya oleh satu orang itu benar-benar menantang saya. Semoga apa yang saya upayakan dengan maksimal bisa membawa suasana tersebut," kata istri Dimas Aditya itu saat ditemui dalam konferensi pers film Nyai Ahmad Dahlan di Jakarta, Kamis (3/8).
Selain mendapat tantangan sebagai pemeran utama, Tika menimba banyak pelajaran dari film yang mengambil lokasi syuting di Yogyakarta pada April lalu itu. Nyai Ahmad Dahlan bagi perempuan kelahiran Denpasar, 17 Februari 1990 itu ialah figur seorang istri, ibu, guru, sahabat, dan juga pejuang.
"Selama proses syuting, saya mempelajari secara saksama dengan imajinasi yang saya miliki untuk mereka-reka situasi ketika itu dan berhadapan dengan seorang tokoh luar biasa," jelasnya. Menurut Tika, Nyai Ahmad Dahlan bukan semata-mata istri seorang Kiai Ahmad Dahlan. Pribadinya sendiri sudah memperlihatkan bahwa dia perempuan luar biasa dan menjadi uswatun hasanah bagi umat.
Menjadi inspirasi
Sosok seorang Nyai Ahmad Dahlan, tuturnya, sangat pantas menjadi inspirasi perempuan Indonesia masa kini, selain sosok Kartini dan perempuan pahlawan nasional lainnya. Inspirasi tersebut bisa diperoleh mulai dari kehidupannya di dalam keluarga, kehidupan beragama, hingga perannya bagi bangsa dan negara.
"Menurut saya, perempuan masa kini harus ingat pada perjuangan Nyai. Nyai sebagai istri, sebagai ibu sangat menginspirasi. Beliau sangat mendukung perjuangan suaminya. Ibaratnya, suami tangan kiri dan dia tangan kanannya. Ia juga berusaha keluar dari zona nyaman sebagai perempuan pada zamannya untuk berbuat sesuatu, bahkan sampai mengorbankan harta demi cita-cita mulia," ungkap Tika.
Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu juga mengatakan, jika dibandingkan dengan situasi perempuan Indonesia masa kini, sosok Nyai Ahmad Dahlan banyak berbeda. Perempuan kini banyak mendapat kemudahan dan kesempatan, juga sangat terbuka. "Pelajarannya bagi saya ialah ketika di 1800-an saja ada perempuan yang pemikirannya terbuka, pemikiran dan kontribusi perempuan Indonesia saat ini bagi bangsa dan negara seharusnya jauh lebih maju. Itu harapan saya, sekaligus untuk diterapkan pada diri saya sendiri tentunya," ucap perempuan yang telah membintangi 13 judul film tersebut. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved