Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kikan Namara: Harkitnas Akhiri Pertikaian

Richaldo Y Hariandja
19/5/2017 08:21
Kikan Namara:  Harkitnas Akhiri Pertikaian
(C&R)

PENYANYI sekaligus Duta Damai Dunia Maya Kikan Namara mengajak semua kalangan untuk menjadikan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2017 sebagai momentum untuk mengakhiri pertikaian antaranak bangsa.

"Sebentar lagi kita akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Ayo dong gerak melakukan sesuatu untuk menyelamatkan bangsa ini dari berbagai upaya pecah belah," kata dia dalam pelatihan Duta Damai Dunia Maya yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (18/5).

Menurut mantan vokalis band Cokelat yang dikenal sering menggelorakan semangat nasionalisme lewat lagu-lagu mereka itu, pertikaian antarmasyarakat yang banyak terjadi dewasa ini sangat menyedihkan.

Ia menyebutnya sebagai kemunduran.

"Kemerdekaan Indonesia diperjuangkan banyak golongan. Kini, sesudah merdeka 72 tahun, kita kok malah gampang dipecah belah," sesalnya.

Bagi Kikan, perpecahan akibat isu intoleransi dan imbas pilkada DKI yang melanda Indonesia belakangan ini sudah sangat meresahkan.

"Indonesia sedang menghadapi permasalahan yang rumit seputar isu intoleransi," ucap perempuan 40 tahun itu.

Padahal, lanjut dia, Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau serta berbagai suku dan agama menjadi contoh bagi negara lain dalam merawat keberagaman.

Ia pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga toleransi.

"Apa pun profesinya, beri kontribusi nyata untuk menjaga Indonesia yang toleran," ajaknya.

Kikan juga mengajak para pengguna media sosial untuk bersikap lebih bijak mengingat media sosial kini juga digunakan sebagai sarana untuk menanamkan bibit-bibit perpecahan.

Semestinya, kata dia, media sosial digunakan untuk hal-hal yang produktif dan konstruktif.

"Mengkritik dan berteriak di media sosial itu memang gampang karena tidak bayar. Namun sebagai generasi muda, kita seharusnya mencintai bangsa ini dengan kontribusi nyata yang positif, bukan malah berkelahi sesama bangsa," tegasnya.

Waspadai radikalisme

Pada kesempatan itu, Kikan juga mengungkapkan fakta-fakta terkait dengan ancaman radikalisme.

Ia pun mengajak generasi muda untuk peduli pada persoalan tersebut.

"Jangan hanya serahkan masalah ini kepada TNI/ Polri," cetus pelantun lagu Merah Putih itu.

Menurut dia, generasi muda harus terlibat lebih jauh sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Ia mencontohkan dirinya yang memberikan dukungan melalui profesi penyanyi dengan menyuguhkan lagu-lagu bermuatan kedamaian.

Ia mengingatkan ada kelompok-kelompok tertentu yang ingin memecah NKRI dengan menebar intoleransi dan radikalisme, termasuk di dunia maya.

Menurut dia, gerakan itu harus dilawan bersama-sama.

"Kondisi ini menjadi semacam wake up call bagi anak muda Indonesia. Mari kita bangkit dan bersatu lagi mengusir segala macam upaya intoleransi dan radikalisme di Indonesia," pungkasnya. (Ant/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya