Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GUBERNUR Bali I Made Mangku Pastika, 65, menginginkan setiap orang wajib mengetahui begitu berbahayanya ancaman yang ditebar penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
Dia juga tidak ingin bisnis narkoba yang sangat menggiurkan akan semakin meluas karena pelakunya dipastikan gelap mata dan tidak memikirkan kerugian.
Saat ini kontrol terkuat terhadap penyalahgunaan narkoba dimulai dari diri sendiri.
Setiap orang harus sadar dan membentengi dirinya untuk tidak mengonsumsi narkoba.
"Yang menentukan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan kita ke depan adalah diri kita sendiri. Jika berani coba-coba konsumsi narkoba dan hidup kita hancur nantinya, itu berarti salah sendiri, jangan pernah menyalahkan orang lain," kata dia di Denpasar, Minggu (14/5).
Ia pun meminta kita agar menjauhi narkoba mulai dari diri sendiri.
"Agar kita juga bisa mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan kita, mulai dari keluarga dan seterusnya ke lingkungan yang lebih luas," tegas dia.
Lingkungan, terutama keluarga dan para orangtua pun, menurut Gubernur Pastika, memiliki peranan yang sangat penting dalam memantau peredaran narkoba.
Para orangtua diharapkan bisa tanggap terhadap perubahan perilaku yang dialami anak-anak mereka sehingga bisa meminimalkan dan mencegah penyalahgunaan narkoba.
"Jika perilaku anak-anak sudah mulai berubah, tolong segera tanggap, coba periksa aktivitasnya, periksa kamarnya, mungkin saja ada kejanggalan yang ditemui," ujar Pastika.
Komunikasi
Orangtua, menurutnya, penting menjalin komunikasi dengan anak-anak agar terbina kedekatan dan keharmonisan dalam keluarga sehingga anak-anak tidak sampai memendam masalah dan menyalurkannya ke perilaku negatif.
Untuk semakin membuka mata masyarakat terhadap bahaya narkoba, Kepala Badan Narkotika Nasional Pusat periode 2006-2008 itu pun memaparkan narkoba yang terdiri dari dua jenis.
Pertama ialah yang tergolong depresan yang melemahkan saraf-saraf pemakainya dan lama-lama saraf pun rusak, seperti pemakaian ganja dan heroin, dengan ciri-ciri pemakai yang kebanyakan diam dan malas mandi.
Jenis lainnya ialah stimulan yang merangsang pemakainya untuk aktif dan terus bergerak seperti pemakai ekstasi dan sabu.
"Kenali ciri-cirinya, jika ada indikasi cepat tegur, periksakan, dan laporkan ke pihak yang berwenang. Satu anggota keluarga, jika dibiarkan menggunakan narkoba, nantinya seluruh keluarga akan hancur. Para pemakai akan menjual apa pun agar mereka bisa membeli narkoba," imbuh Pastika.
Seorang siswi SMAN 1 Denpasar Melisa Ayu menyampaikan keprihatinannya terhadap penyebaran narkoba saat ini di kalangan generasi remaja, yang menurutnya bisa menghancurkan masa depan.
Ia pun mendapat dukungan dari Gubernur Pastika.
Dia menyampaikan ajakannya kepada para generasi muda untuk mengisi masa muda dengan kegiatan-kegiatan positif di lingkungan sekolah sehingga bisa mendukung kemajuan daerah. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved