Inggris Manfaatkan Laga Kandang

HARAPAN the Three Lions Inggris untuk mengakhiri 55 tahun paceklik gelar internasional segera disemai. Mengikuti Euro sejak 1968, Inggris belum pernah mengangkat trofi . Prestasi terbaik mereka h a n y a sampai laga perebutan peringkat ketiga.

Tahun ini, pelatih Inggris Gareth Southgate digadang-gadang akan menurunkan skuad terbaiknya untuk membuktikan bahwa Inggris mampu merebut gelar juara Eropa.
Gelar yang menjadi impian setelah memenangi Piala Dunia 1966--satusatunya gelar yang pernah direngkuh pasukan ‘Tiga Singa’.

Bintang Harry Kane pun ditunjuk sebagai kapten. Kane yang sukses meraih Sepatu Emas atau gelar pencetak gol tersubur di Piala Dunia 2018 akan dibantu oleh sejumlah pemain hebat, seperti Jadon Sancho, Phil Forden, Jack Grealish, Marcus Rashford, Raheem Sterling, dan Mason Mount. Mereka bertekad mengantarkan Inggris ke penampilan terbaik.

Selain memiliki tim yang kuat, Inggris juga akan memiliki keuntungan pertandingan kandang pada babak penyisihan di Stadion Wembley, London. Jika sukses menembus babak 16 besar, semifi nal, hingga fi nal, Inggris juga bisa memainkan pertandingan kandang di Wembley.

Meski demikian, pertahanan tengah Inggris menjadi satu-satunya area yang dinilai kurang kuat. Southgate tak bisa menjamin bahwa Harry Maguire akan bermain full di
penyisihan grup. Bek Manchester United itu dibebat cedera ligamen pergelangan kaki.

Setelah sukses mengantarkan Inggris ke semifi nal Piala Dunia Rusia tiga tahun lalu, Southgate kini dituntut untuk dapat menampilkan tim yang lebih baik pada musim ini. Bergabungnya Phil Foden juga m e m b u a t Inggris kian diwaspadai lawan. Pemain berusia 21 tahun itu sukses menyabet gelar Liga Primer bersama Manchester City. Foden akan menjadi ancaman untuk lawan-lawan Inggris. Southgate pun dituntut untuk memainkan Foden di laga pembuka saat Inggris bertemu Kroasia, 13 Juni nanti.

Faktor Modric Kroasia akan menjadi tantangan tersendiri bagi Inggris. Inilah tim yang menjegal Inggris di semifi nal Piala Dunia 2018. Tim fi nalis di Piala Dunia Rusia itu tetap mengandalkan bintang gaek, Luka Modric.

Modric yang kini telah berusia 35 tahun menjadi pemain vital bagi Kroasia untuk menentukan nasib mereka di Piala Eropa 2020. Sepanjang kariernya, Modric diketahui
telah sukses meraih Ballon d’Or, hasil aksi gemilangnya di Rusia tiga tahun lalu. Dia menjadi satu-satunya pemain sejak 2007 yang mengalahkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo untuk menyabet penghargaan sebagai pemain terbaik sejagat.

Kekuatan Kroasia boleh saja berkurang setelah kehilangan dua penyerang, Ivan Rakitic dan Mario Mandzukic, yang sudah memilih pensiun. Meski begitu, pelatih Zlatko
Dalic masih punya penyerang yang tak kalah tajam, Ivan Perisic dan Ante Rebic. Bahkan Perisic memberi andil pada kesuksesan Inter Milan memenangi kompetisi Seri A Italia musim ini.

Dua tim lain, Skotlandia dan Republik Ceko, pun siap bersaing. The Tartan Army--sebutan Skotlandia-- sudah dikenal sebagai tim yang tidak mudah dikalahkan.
Begitu juga Ceko, tim yang pada Euro 1996 silam mampu melangkah hingga semifi nal.

Skotlandia memiliki John McGinn. Pemain berusia 26 tahun itu menjadi sumber gol paling andal bagi tim yang dipoles Steve Clarke. McGinn mencetak 9 gol dalam
14 pertandingan terakhirnya untuk Skotlandia.

Selain McGinn, ada Andy Robertson yang memainkan peran penting dalam kemenangan Liverpool di Liga Primer dan Liga Champions beberapa tahun terakhir. Robertson bakal menjadi kapten tim. Adapun Kieran Tierney dari Arsenal serta Scot McTominay dari Manchester United menjadi kekuatan lain di tim Skotlandia.
Kubu Ceko bakal mengandalkan duo West Ham, Tomas Soucek dan Vladimir Coufal. Kekuatan tim yang ditukangi Jaroslav Silhavy ini tersusun dari tim Slavia Prague yang musim ini mencapai babak perempat fi nal di ajang kasta kedua antarklub Eropa, Liga Europa. (AFP/Rif/R-2)