Bank Mandiri Pacu Perdagangan Global

PT Bank Mandiri Tbk ingin terus mendorong aktivitas perdagangan internasional yang melibatkan pelaku usaha domestik guna menggairahkan sektor riil di Tanah Air.

Itu dibuktikan dengan langkah Bank Mandiri yang telah memfasilitasi transaksi perdagangan sebesar US$113,2 miliar pada akhir tahun lalu, dan 36,5% di antaranya merupakan transaksi ekspor.

"Usaha Mandiri untuk menjadi bank pertama pilihan pelaku bisnis perdagangan melalui pengembangan solusi trade yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku bisnis di setiap tahapan alur perdagangan berhasil merebut dominasi pangsa pasar ekspor impor," ungkap Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo saat membuka Global Annual Meeting International Chamber of Commerce (ICC) Banking Commission, di Jakarta, Rabu (5/4).

Atas kiprah itu, lanjut Kartika, perseroan berhasil membukukan pendapatan senilai Rp3,14 triliun pada tahun lalu dan 37% ialah porsi fee based income.

Menurut dia, untuk mendukung perdagangan internasional, Bank Mandiri telah mengembangkan produk dan layanan trade dengan melihat tantangan dan perkembangan perdagangan internasional.

"Kami menyadari pentingnya solusi trade finance sebagai tulang punggung aktivitas perdagangan, terutama untuk menciptakan efisiensi dan akses perdagangan," jelasnya.

Saat ini bisnis trade finance Bank Mandiri mendominasi sekitar 28,4% dari transaksi ekspor Indonesia serta 29,9% dari transaksi impor Indonesia.

Sementara itu, pada bisnis guarantee atau penjaminan Bank Mandiri mendominasi dengan pangsa pasar 28,7%.

Layanan trade finance Bank Mandiri sendiri kini meliputi solusi receivables dan payables, mulai tahap preshipment sampai postshipment, termasuk supply chain financing, mulai plain vanilla trade sampai structured trade finance.

"Bahkan Bank Mandiri menurut customer survey dipersepsikan sebagai pionir di bidang supply chain financing," tutupnya. (Fat/E-3)