Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Sarinah, salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang ritel, berencana melebarkan sayap ke jazirah Arab, tepatnya di Kota Mekah, Arab Saudi. Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Sarinah Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Al-Burhan Trading Company Ltd di Kemenko Perekonomian, Jakarta, kemarin.
Dalam kerja sama itu, Al-Burhan berperan sebagai penyedia gerai, sedangkan Sarinah penyedia konten. “Sistemnya bagi hasil. Modelnya kurang lebih seperti outlet Krisna di Bali. Untuk nilai kita belum bisa beri tahu, tapi kita ingin sebanyak-banyaknya produk dari Indonesia di-display di sana yang sesuai dengan standar sertifikasi Saudi,” ujar Gusti.
Untuk jenis produk yang akan dipajang di gerai khusus tersebut, ia mengungkapkan pihak Arab Saudi meminta produk Indonesia berupa antara lain handicraft, home decoration, furniture, garment, batik bercorak lembut atau bernuansa timur, dan produk makanan halal kemasan yang tesertifikasi.
Soal produk makanan, Gusti menjelaskan pihak Arab tidak memberikan persyaratan yang berat untuk masuknya produk itu ke pasar sana. Namun, bahan pembuat atau konten beserta cara pengolahan harus bisa dijelaskan.
Untuk menyuplai produk-produk yang diminta Al-Burhan, Sarinah akan menggandeng berbagai UKM dan IKM binaan mereka dan binaan BUMN lainnya. Sarinah akan berkoordinasi dengan berbagai BUMN dan bekerja sama dengan Sucofindo untuk menyertifikasi produk yang akan dikirim.
Gusti menambahkan gerai itu ditargetkan dapat beroperasi mulai kuartal III 2017. Jika gerai di Mekah memperlihatkan kinerja menggembirakan, Sarinah berancang-ancang melakukan penetrasi di wilayah lain di Arab dan negara-negara sekitarnya.
“Insyaallah kita tidak hanya akan buka di Mekah, tapi juga di kota lain, seperti Madinah. Jadi (gerai) Mekah saat ini akan menjadi gate utama dan percontohan kita. Bila sukses di mekah, akan disebarkan ke kota lainnya, juga wilayah lain seperti Dubai, Jordan, dan di pusat perdagangan Timur tengah lainnya,” papar Gusti.
Sebagai langkah awal, Gusti mengaku akan memulai dengan jenis gerai terlebih dulu. Namun, jika dimungkinkan, itu akan dikembangkan menjadi toko yang lebih besar dengan merek Sarinah di Timur Tengah.
Prospek bagus
Dalam kesempatan sama, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution memuji langkah PT Sarinah yang berekspansi ke Timur Tengah dengan menggandeng UKM dan IKM lokal. “Ini bukan suatu yang besar, tetapi konkret. Masa hari gini baru mulai? Tapi ya syukur bisa dimulai lah,” ujarnya.
Ia optimistis kerja sama kedua pihak akan memiliki prospek bagus, apalagi dengan banyaknya orang Indonesia yang bertandang ke Arab untuk beribadah dan bekerja.
“Sarinah kan punya supermarket besar. Nanti tinggal memperluas, dari barang kerajinan menjadi barang kebutuhan sehari-hari. Jadi kalau (orang Indonesia) pergi haji enggak perlu bawa barang banyak-banyak,” ujar Darmin.
Ia juga berharap kemitraan tersebut bisa memacu ekspor Indonesia ke Arab karena adanya defisit neraca perdagangan Indonesia dengan negara tersebut hingga US$1,39 miliar pada tahun lalu. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved