Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Laba Maybank Indonesia Melaju 71%

MI
17/2/2017 08:55
Laba Maybank Indonesia Melaju 71%
(Antara/Audy Alwi)

PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencetak laba bersih Rp1,95 triliun untuk 2016. Jumlah itu melejit 71% dari pencapaian pada tahun sebelumnya, Rp1,14 triliun.

Dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin, Presdir Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan kinerja tersebut didorong kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII), yang disertai dengan pengelolaan biaya secara disiplin. Di samping itu, tingkat pencadangan turun karena rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) membaik.

Maybank Indonesia mencatatkan lonjakan NII 10,8% dari Rp6 triliun menjadi Rp6,6 triliun pada 2016. "Pertumbuhan NII tidak terlepas dari kedisiplinan bank dalam pricing kredit dan pengelolaan dana secara aktif. Bank juga melaporkan peningkatan margin bunga bersih menjadi 4,6% dari 4,5% pada 2015," terang Taswin.

Peningkatan NII dipengaruhi peningkatan pendapatan bunga 4,8%, sedangkan di saat sama, beban bunga turun 0,3%.

Pada akhir 2016, outstanding kredit Maybank Indonesia bertumbuh 2,9% menjadi Rp115,7 triliun. Sementara itu, rasio NPL gross menjadi 3,42% dan NPL net 2,28% per akhir tahun lalu jika dibandingkan dengan 2015, ketika NPL gross 3,67% dan NPL net 2,42%.

"Pertumbuhan pinjaman UKM serta komersial bank terus menjadi tulang punggung dan menghasilkan pendapatan dengan pertumbuhan 12,3% menjadi Rp51,5 triliun. Namun, pinjaman perbankan ritel turun 15,1%, terutama disebabkan perlambatan belanja konsumer," papar Taswin.

Lebih lanjut, NPL yang melandai memungkinkan Maybank Indonesia menekan provisi 19,4% menjadi Rp1,59 triliun. "Untuk tahun-tahun mendatang, kami akan terus berupaya menekan NPL agar di bawah level yang telah ditentukan. Kami juga akan tetap berhati-hati dengan kualitas kredit mengingat masih terjadi perlambatan ekonomi," kata dia.

Dana pihak ketiga naik tipis 2,9% menjadi Rp118,9 triliun pada 2016. Dari jumlah itu, porsi dana murah 38,7%. Aset perusahaan pada akhir 2016 tercatat Rp166,7 triliun.

Tahun ini, Taswin menargetkan pertumbuhan berkesinambungan di semua lini. "Untuk mencapai itu, kami akan fokus pada pengembangan usaha ritel dengan produk yang lebih baik dan mengoptimalkan transaksi perbankan." (Pra/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya