Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PT Sharp Elektronik Indonesia (SEID) mampu mencatatkan peningkatan penjualan di 2016 meski kondisi industri elektronik kurang baik.
Menurut data lembaga riset pasar GfK, kondisi pasar elektronik dalam negeri mengalami penurunan 2,7% dari Rp10,853 triliun pada 2015 menjadi Rp10,562 triliun di 2016.
"Tahun lalu adalah tahun yang sulit bagi industri elektronik," ujar Presiden Direktur SEID Fumihiro Irie saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Rabu (25/1).
Melemahnya daya beli masyarakat, tutur Fumihiro, merupakan salah satu faktor yang menyebabkan turunnya kinerja industri tersebut.
Selain itu, National Sales Senior General Manager SEID Andry Adi Utomo mengatakan lesunya industri elektronik pada tahun lalu diakibatkan masih belum stabilnya kondisi politik dalam negeri yang menurutnya otomatis memberikan dampak langsung kepada situasi perekonomian nasional.
"Bisnis itu bergantung pada kondisi ekonomi. Kondisi ekonomi bergantung pada situasi politik. Kalau situasi politiknya tidak baik, pasti akan mengganggu perekonomian. Khususnya kalau ada demo-demo, itu pasti membuat orang enggan ke luar rumah pergi ke toko," ujar Andry.
Meski demikian, menurut data GfK pada tahun lalu, Sharp meraih penjualan sebesar Rp2,072 triliun.
Meningkat sedikit dari tahun sebelumnya Rp2,047 triliun.
"Itu adalah total selling out atau penjualan dari diler ke konsumen, sedangkan kalau penjualan selling in kami, dari perusahaan ke diler, itu Rp7,8 triliun, naik 2% dari 2015," terangnya.
Pada tahun ini ia menargetkan adanya peningkatan selling out mencapai Rp10 triliun.
"Kami optimistis bisa meraih target tersebut. Upaya akan kami lakukan mulai dari efisiensi dan inovasi produk-produk terbaru," ucap Andry.
Untuk 2017, tim SEID memprediksi penjualan daring akan terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Perusahaan tersebut akan mencoba masuk lebih jauh ke dalam industri e-commerce.
"Penjualan modern hanya 20%. Bisnis daring kami salah satu bagian di dalam penjualan modern, dan tahun lalu kontribusinya hanya 1%. Kami ingin tingkatkan setidaknya 5% pada 2017 dan kami juga sudah bekerja sama dengan e-commerce terkemuka seperti Lazada dan Mataharimall," jelasnya. (Pra/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved