Pasar Keuangan Global Kurang Bersahabat, Stabilitas Sistem Keuangan RI Tetap Terjaga

KOMITE Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai kondisi sistem keuangan Indonesia masih terjaga dengan baik pada 2024. Itu dinilai sebagai pencapaian yang relatif baik lantaran perekonomian dan pasar keuangan global menunjukkan dinamika yang kurang bersahabat.

Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1).

"Stabilitas sistem keuangan untuk triwulan IV 2024 menurut kami tetap terjaga di tengah divergensi pertumbuhan ekonomi dunia, karena berbagai negara maju ada yang ekonominya kuat seperti AS, sementara Eropa dan Tiongkok masih struggle, dan juga di tengah ketidakpastian pasar uang global yang meningkat," ujarnya.

Baca juga : APBN 2024 Defisit 2,29%, Negara Tekor Rp507,8 Triliun

KSSK, kata Sri Mulyani, akan terus menjaga dan memantau perkembangan ekonomi dan pasar keuangan dunia guna memastikan stabilitas sistem keuangan di dalam negeri. Melalui upaya itu, diharapkan Indonesia dapat mengantisipasi dan memitigasi dampak rambatan yang berasal dari eksternal.

"KSSK akan terus memperkuat kewaspadaan dan meningkatkan koordinasi dan sinergi antarlembaga untuk memitigasi potensi dampak spillover faktor risiko dari eksternal terhadap ekonomi Indonesia dan stabilitas sistem keuangan dalam negeri," kata dia.

Ekonomi dunia yang saat ini terbilang mengalami pertumbuhan beragam dan tak pasti, imbuh perempuan yang karib disapa Ani itu, akan menjadi fokus utama yang diperhatikan oleh KSSK. Ekonomi Amerika Serikat yang terus menguat di triwulan IV 2024, begitu pula ekonomi Tiongkok yang mulai menggeliat, dinilai akan menjadi faktor yang memengaruhi ekonomi dan pasar keuangan global.

Di samping tekanan itu, Indonesia sedianya disebut masih menunjukkan ketahanan ekonomi yang cukup baik. Hal tersebut terlihat dari perkembangan ekonomi domestik di akhir tahun yang melaju positif dan keadaan surplus dagang sepanjang 2024 dipandang sebagai bantalan utama bagi Indonesia.

"Ekonomi Indonesia kami perkirakan akan tumbuh 5% secara tahunan untuk keseluruhan tahun 2024. Untuk 2025, sesuai APBN, pertumbuhan diperkirakan di 5,2%," pungkas Ani. (Mir/E-2)