Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ASOSIASI Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) merayakan momen penting hari ini dengan pelantikan ketua umum barunya, Said Saleh Alwaini, dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Apjati ke-15 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta.
Dalam Munas ini, Said Saleh Alwaini terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Apjati, periode 2024-2029.
“Indonesia tengah menghadapi bonus demografi, dengan tambahan 9 juta usia produktif dalam lima tahun ke depan. Ini potensi luar biasa, tapi bisa menjadi tantangan serius jika tidak dikelola dengan baik. Bandingkan dengan Filipina dengan populasi 116 juta, mereka berhasil mengirim 10 juta pekerja migran. Indonesia, dengan jumlah penduduk lebih dari dua kali lipat, baru mencapai 4,5 juta PMI. Ini menunjukkan peluang besar bagi Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini sebagai Golden Period pekerja migran," kata Said dalam keterangannya, Jumat (22/11).
Oleh karena itu, sambung dia, periode emas ini harus dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan di industri pekerja migran dengan cermat untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif di pasar tenaga kerja global.
"Ini adalah waktu keemasan kita. Dunia membutuhkan tenaga kerja, sementara Indonesia memiliki potensi besar. Saatnya kita pintar memainkan peran ini untuk memaksimalkan peluang yang ada," tuturnya.
Dalam pidatonya, Said juga menyebutkan Indonesia berada di era peluang emas. Oleh karena itu, tambahnya, dengan kolaborasi erat bersama pemerintah dan perwakilan RI, Apjati akan memperluas pasar ke Amerika Utara, Eropa, dan Australia.
"Kita tidak hanya bersaing, tapi bersaing secara sehat dan bermartabat, hingga tenaga kerja Indonesia dihormati di panggung global. Di dalam negeri, kita tidak akan tinggal diam menghadapi penempatan ilegal yang mencoreng citra P3MI. Apjati akan mendorong reformasi regulasi agar jasa P3MI menjadi pilihan utama. Kita perkuat, kita benahi, demi masa depan yang cerah," terang Said.
Di kesempatan yang sama, Mantan Ketua Umum Apjati selama 3 periode, Ayub Basalamah, menyatakan rasa syukurnya atas terpilihnya Said Saleh Alwaini. Dengan terpilihnya Said sebagai Ketua Umum Apjati periode 2024-2029, otomatis akan melanjutkan program yang telah dicanangkan pengurus sebelumnya. Ayub juga yakin ketum yang baru bekerja lebih baik dan mampu menghadapi tantangan.
“Saya berharap Ketum Apjati yang baru bisa lebih dari selama ini saya dan pengurus yang lama lakukan. Saya yakin ketum yang baru mampu (menghadapi tantangan). Sebab ketum yang baru berdasar pada dunia penempatan. Beliau mengurus perusahaan yang besar sehingga ketum yang baru ini mengetahui seluk-beluk dunia penempatan,” ujar Ayub.
Di sisi lain, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Christina Aryani menggarisbawahi fokus Kementerian PPMI yang akan lebih menitikberatkan pada peran sebagai regulator. Selain itu, Christina juga mendorong Apjati agar meningkatkan perannya dalam hal penempatan pekerja migran Indonesia.
"Jadi, teman-teman Apjati bisa berperan di sini, karena sesuai diskusi kami dengan Pak Menteri, ke depannya mungkin kami akan lebih berkonsentrasi di peran sebagai regulator," ucap dia.
Di sisi lain, Wakil Menteri PPMI, Dzulfikar Ahmad Tawalla juga menyampaikan bahwa PMI tidak hanya dipandang sebagai pahlawan devisa, melainkan menjadi instrumen economic growth.
"Hal ini diharapkan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara dimana mereka ditempatkan. Jadi saya kira adanya APJATI ini menjadi penting untuk akselerasi-akselerasi bagi Pekerja Migran Indonesia,” cetus Dzulfikar. (J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved