Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Untuk Piza, Kami Bekerja Lebih Keras

(Fathia Nurul Haq/E-4)
14/9/2016 06:20
Untuk Piza, Kami Bekerja Lebih Keras
(Duta)

APA motivasi Anda dalam bekerja? Beberapa mungkin akan mengatakan mereka bekerja untuk menyambung hidup, menyalurkan keahlian, sekadar untuk eksistensi atau memenuhi hasrat (passion) atau sepenuhnya bekerja demi uang dan kekayaan. Namun, apakah hanya penghargaan dalam bentuk bonus, penaikan jabatan dan gaji atau liburan ke luar negeri yang paling bisa memotivasi pekerja untuk bekerja lebih giat dan mencetak prestasi? Seorang psikolog dan penulis buku Dan Ariely menemukan bahwa passion, bahkan uang, kalah andal dengan satu loyang piza dalam memotivasiproduktivitas para pekerja. Ya, roti ceper bertabur daging, tomat, keju, dan terkadang juga sayur mayur ternyata lebih jagomendorong seseorang bekerja lebih giat. Ariely membagi pekerja pabrik semikonduktor piranti komputer Intel di Israel dalam empatkelompok. Di awal minggu, tiap orang yang telah dibagi-bagi itu menerima surat elektronik (surel) yang berisi janji pemberian hadiah jika kelompok mampu memenuhi target di akhir minggu. Satu kelompok dijanjikan uang senilaiUS$100 (Rp1,3 juta), kelompok lain dijanjikan pujian ‘mantap’ (well done) dari bos, dan satu lagidijanjikan voucer piza gratis. Satu kelompok dijadikan kelompok kontrol dan tidak menerima e-mail apa pun.“Piza merupakan motivator terbaik, bahkan sejak hari pertama. Kelompok piza mencatat peningkatan produktivitas 6,7%ketimbang kelompok kontrol. Kelompok pujian menduduki peringkat kedua 6,6%,” jelas Arielyseperti dilansir Foxnews.com, akhir Agustus lalu. Sementara itu, kelompok yang dimotivasi uang menduduki peringkat ketiga dengan peningkatan produktivitas
hanya 4,9%. Bahkan, di akhir minggu, kelompok uang mencatat produktivitas 13,2% lebih rendah ketimbang kelompok kontrol. Pemenang dari tantangan tersebut rupanya ialah kelompokpujian, diikuti kelompok piza. Uji sederhana itu dimuat dalam buku yang ia tulis berjudul Payoff: The Hidden Logic That ShapesOur Motivation. Namun, Ariely berkeras kelompok piza dapat menjadi pemenangnya jika reward itu diberikan seperti yang ia rencanakan. “Yakni dikirim ke rumah setiap pekerja, alih-alih hanya voucer piza gratis. Dengan cara ini, kita bukan hanya memberi hadiah, melainkan juga membuat pekerja seperti pahlawan di mata keluarga mereka,” tulis Ariely. Bagaimana mungkin si roti cepermengalahkan popularitas uang? Profesor dari Universitas Wharton, Pennsylvania, Adam Grant menjelaskan motivasi dari luarterkadang tidak terlalu berarti. “Penaikan gaji terasa seperti hal biasa, bonus pun bisa habis,jabatan baru tidak terdengar terlalu penting. Namun, apresiasi akan terus dikenang,” tutur Grant. (Fathia Nurul Haq/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya