Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KEBIJAKAN pemerintah membuka keran impor daging kerbau untuk menekan harga sapi di pasar mendapat kritik dari wakil rakyat. Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron, kebijakan itu seharusnya diimbangi dengan kemampuan budi daya yang mumpuni.
“Kalau memang kerbau mau dijadikan alternatif (daging) karena harganya yang lebih murah, seharusnya kita lanjutkan dengan program ternak kerbau yang berkelanjutan,” ujar Herman seusai rapat kerja Komisi IV DPR dengan Kementerian Pertanian (Kementan), di Jakarta, kemarin.
Tanpa kemampuan budi daya yang pumpuni, kata dia, impor hanya akan menjadi solusi sementara dan tidak akan menghapuskan masalah gejolak harga daging yang kerap terulang setiap tahun.
“Kalau daging kerbau bisa menekan dan intervensi harga, seharusnya kita berpikir untuk melakukan budi daya. Kalau kerbau kan gampang, yang penting kan ada air,” tuturnya.
Terkait dengan tingkat rata-rata konsumsi daging kerbau nasional yang tidak lebih dari 1% per tahun, Herman mengungkapkan hal itu terjadi karena tidak ada sumber daya. “Dari sensus pada 2013, populasi kerbau hanya 3,4 juta ekor. Itu pun tidak semua dikonsumsi, ada yang buat ritual dan garap sawah. Kalau ada kerbaunya, pasti masyarakat akan terbiasa untuk mengonsumsinya,” papar Herman.
Sekretaris Jenderal Kementan, Hari Priyono, mengatakan pihaknya memang sudah berencana mengembangkan langkah tersebut. Hal itu, lanjutnya, sesuai dengan rencana pemerintah yang mengubah rencana swasembada daging sapi menjadi swasembada protein.
“Maka dari itu, semua sumber protein baik dari ruminansia besar dan kecil akan kami tingkatkan. Kami akan kembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging,” ucap Hari.
Saat ini, melalui Perum Bulog, pemerintah telah mendatangkan 10 ribu ton daging kerbau dan tengah didistribusikan ke pasar. Tambahan sebanyak 70 ribu ton lainnya pun kini tengah diupayakan untuk kembali didatangkan dari India ke Tanah Air.
“Jika dengan langkah itu bisa menekan harga, dan respons konsumen bagus, kami akan menyetujuinya.”
Mengenai asal daging kerbau dari India, Hari mengatakan pihaknya memang mencari pemasukan sumber daging lain dari luar Australia agar bisa memengaruhi harga daging di pasar. (Pra/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved