Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Pertamina Olah Minyak Mentah di Kilang Shell

Adhi M.Daryono
31/8/2016 17:33
Pertamina Olah Minyak Mentah di Kilang Shell
(ANTARA)

UNTUK mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) serta meningkatkan nilai tambah pada pasokan BBM dalam negeri PT Pertamina (Persero) mengajak Shell Internasional Eastern Trading Comanny (SIETCO) bekerjasama mengelola minyak mentah Basrah Crude milik Pertamina dengan skema Crude Processing Deal (CPD).

Penandatangan kontrak pengolahan minyak mentah menjadi BBM di kilang milik Shel ini sudah dilakukan eksekusi sejak Juni 2016 lalu.

"Di masa lalu kita dapat tekanan impor produk. Kita ada usaha untuk mengurangi tekanan impor. Skema CPD ini memungkinkan Pertamina memperoleh hasil dan nilai tambah minyak mentah di Irak, Basrah Crude yang belum dapat diproses di kilang dalam negeri,"kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (31/8).

Dwi mengatakan dengan produk BBM yang akan dibawa ke dalam negeri akan mengurangi ketergantunan terhadap produk minyak impor. "Produksi BBM yang dibawa ke dalam negeri dalam rangak merngurangi ketergantungan akan produk minyak impor," lanjut Dwi.

Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina Daniel S Purba menambahkan skema CPD dengan Shell ini berjalan hingga akhir tahun ini, selama 6 bulan dari Juli lalu. Rencananya CPD ini akan mengolah 1 juta barel per bulannya sehingga totalnya hingga akbhit tahun mencapai 6 juta barel.

"CPD ini periode kontraknya Juli sampai Desember. CPD ini kita mengambil Premium 88 dan Pertamax 92. Sebab , terutama Pertamax saat ini permintaannya sudah tinggi juga. Kita inigin ada flexibilitas tidak hanya premium 88 juga petamax," kata Daniel.

Menurutnya, pengolahan Basrah Crude di kilang milik Shell ini akan mengurangi kurang lebih 15% pasar minyak mentah di Singapura. "Sekitar 15 % mengurangi pasar dari Singapura. Dengan megurani demand kita di Singapur juga akan menekan harga di internasional," jelas Daniel. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya