Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT ASDP Indonesia Ferry mengimbau pengguna jasa kapal penyeberangan atau feri mewaspadai potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengungkapkan, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan kemungkinan terjadi pada periode Oktober-Desember 2023 dengan puncaknya akan terjadi pada Januari-Februari 2024.
"Saat musim pancaroba terjadi potensi cuaca ekstrem. Ini tentu berdampak pada pelayanan kapal penyeberangan. Oleh karena itu, kami mengingatkan kepada pengguna jasa agar tetap waspada," ujar Shelvy melalui keterangan resmi, Rabu (8/11).
Baca juga: ASDP Dukung Pengembangan Pariwisata di Kepulauan Selayar
Manajemen ASDP pun telah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi dalam setiap pelayanan penyeberangan. Itu diterapkan pada 34 pelabuhan di seluruh Indonesia.
Upaya antisipatif itu mencakup koordinasi dengan stakeholder terkait seperti dengan BMKG, aparat kepolisian/TNI, dan otoritas pelabuhan sebelum kapal feri melakukan pelayaran untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Pengguna Kapal Feri Diminta Beli Tiket via Ferizy
"Kami juga memastikan kelengkapan alat-alat keselamatan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan yang berhubungan dengan aspek keselamatan," kata Shelvy.
ASDP juga akan aktif menyampaikan informasi kepada pengguna jasa jika terdapat keterlambatan pelayanan yang timbul dikarenakan cuaca ekstrem.
Shelvy kemudian meminta pengguna jasa juga mempersiapkan dengan matang setiap perjalanan yang dilakukan. Pastikan membeli tiket feri secara mandiri, dan beli sejak jauh-jauh hari. Tiket tersebut dapat dibeli H-60 keberangkatan secara daring.
"Pastikan juga sudah bertiket H-1, dan hindari beli tiket ketika sudah tiba di pelabuhan,” ujarnya.
Shelvy menambahkan hingga semester I 2023, ASDP telah melayani 23,1 juta penumpang, 4,8 juta kendaraan, dan 867.856 ton barang. Diperkirakan jumlah ini akan kembali meningkat menyusul adanya layanan angkutan periode Libur Natal dan Tahun Baru 2023/2024 karena banyak masyarakat diperkirakan akan melakukan perjalanan liburan menuju destinasi pariwisata favorit pada akhir tahun ini. (Z-11)
Pelabuhan Ciwandan kembali beroperasi untuk mengurai kepadatan di Pelabuhan Merak menyusul prediksi meningkatkan jumlah pemudik pada lebaran tahun ini.
Kapal yang mengangkut 140 penumpang itu terpaksa kembali ke Pelabuhan Kali Adem, Jakarta, karena mengalami kerusakan kemudi di kawasan Pulau G.
Hingga H-1 Lebaran, jumlah penumpang angkutan penyeberangan mencapai 1,6 juta orang, dengan pergerakan penumpang terpadat di lima pelabuhan.
Jajaran PT ASDP Indonesia Ferry dan seluruh pemangku kepentingan di sektor penyeberangan untuk meningkatkan aspek keselamatan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah kepulauan dan daerah terluar masih membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya.
Mesin RVM ini bagian komitmen ASDP dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya mencegah sampah plastik dari masyarakat berakhir di laut.
ASDP menilai angkutan mudik lebaran 2023 berjalan lebih baik apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Total penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, ke Pelabuhan Merak, Banten, mencapai 123.232 orang
PT ASDP Indonesia Ferry menyiapkan Pelabuhan Jangkar di Situbondo dan Pelabuhan Lembar di Lombok
PT ASDP Indonesia Ferry ( Persero) secara akumulatif mencatat jumlah penumpang kapal penyeberangan yang telah kembali ke Pulau Jawa dari Sumatera
KEMACETAN panjang dalam momen mudik Lebaran diperkirakan kembali terjadi tahun ini. Simpul kemacetan akan terjadi di sekitar Pelabuhan Merak, Banten.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved