Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MENTERI BUMN Erick Thohir mengungkapkan ada empat sektor usaha di Indonesia yang berpotensi terus tumbuh di tengah krisis global.
Sektor itu antara lain sumber daya alam (SDA), ekonomi digital, ketahanan pangan, serta pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Hal tersebut disampaikan Erick saat menghadiri Diklatda Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Jaya di Jakarta, Kamis (27/10).
Baca juga: PPM School of Management Berikan Beasiswa Insan Pendidikan Bagi Anak Guru
"Empat sektor tersebut yang akan terus tumbuh," ucapnya dalam keterangan resmi.
Erick mengatakan empat sektor ini akan ditopang dengan jumlah kelas menengah Indonesia yang besar dan diprediksi mencapai 223 juta orang dari total populasi yang diperkirakan sebesar 318,9 juta orang di 2045.
Indonesia dianggap harus gencar akselerasi hilirasi agar tidak terus menerus mengirimkan bahan baku sumber daya alam (SDA) ke luar negeri. Dia mengatakan, nilai industri turunan SDA mempunyai dampak besar dalam mengerek pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja Indonesia.
"Kita punya potensi besar dalam pengembangan nikel dan kelapa sawit.
Kita menguasai 25% cadangan nikel dunia, turunannya ini banyak sekali, mulai dari produk baja, baterai, turbin pesawat, sampai otomotif," lanjutnya.
Erick mengatakan Indonesia juga merupakan produsen crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah terbesar dunia dengan kapasitas produksi mencapai 46 juta ton per tahun.
Kelapa sawit dikatakan memiliki produk turunan yang sangat banyak hingga 80 produk seperti minyak goreng, kosmetik, bahan campuran makanan, hingga energi nabati.
Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengatakan BUMN telah memiliki sejumlah terobosan dalam hilirasi SDA, mulai dari pengembangan ekosistem electric vehicle atau kendaraan listrik, pembangunan fasilitas smelter alumina dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta ton alumina per tahun.
Kemudian, gasifikasi batu bara menjadi gas dimethyl ether atau DME dengan kapasitas produksi sebanyak 1,4 juta ton per tahun, serta pembangunan fasilitas smelter tembaga dengan kapasitas produksi mencapai 550 ribu ton katoda tembaga per tahun.
Sektor kedua datang dari ekonomi digital yang memiliki potensi pertumbuhan hingga Rp4.531 triliun pada 2030 atau menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.
Erick menilai pertumbuhan ini delapan kali dari cepat pertumbuhan PDB Indonesia. Keyakinan Erick juga didukung dengan peningkatan perusahaan rintisan atau startup yang tumbuh 11 persen setiap tahunnya.
"Jumlah startup kita sekarang mencapai 2.321 startup atau terbesar keenam di dunia. BUMN peduli terhadap startup lokal," sambung dia.
Menteri BUMN mengatakan sektor pangan menjadi faktor ketiga yang menjadi fondasi utama ekonomi Indonesia. Menurut Erick, industri pertanian dan perikakan belum optimal meski memiliki potensi yang amat besar.
BUMN pun mencoba mendorong optimalisasi kedua sektor ini dengan sejumlah program inisiatif seperti Makmur. Erick mengatakan program ekosistem pertanian yang terintegrasi saat ini (per September 2022) telah berhasil menjangkau 163.761 petani dengan realisasi lahan mencapai 254.817 hektare.
"Program Makmur ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, contoh produktivitas padi yang naik 36 persen, tebu naik 17 persen, dan jagung hingga 38%," pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved