Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Presiden: Start Up Harus Ambil Peluang dari Krisis Pangan

Andhika Prasetyo
26/9/2022 10:55
Presiden: Start Up Harus Ambil Peluang dari Krisis Pangan
Presiden RI Joko Widodo(Antara)

Krisis pangan dunia harus menjadi momentum bagi para pelaku usaha di Tanah Air, terutama yang bergerak di sektor start up, untuk bertumbuh dan mengambil peran sebagai solusi.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka BUMNS Start Up Day di ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin (26/9).

Jokowi meminta pebisnis Tanah Air bisa melihat krisis pangan dari sudut pandang yang berbeda. Sebagai suatu masalah yang begitu besar, persoalan tersebut juga membawa peluang bagi siapa saja yang jeli dan berani memanfaatkannya. "Kalau kita lihat urusan masalah krisis pangan, ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi dan itu adalah kesempatan, itu adalah peluang, itu adalah opportunity," ujar Jokowi.

Sayangnya, berdasarkan data pemerintah, sejauh ini start up lokal yang berkecimpung di sektor agrikultur hanya 4%.

Banyak perusahaan rintis yang lebih tertarik untuk terjun ke bidang teknologi keuangan dan ritel. "Dari kategori yang saya lihat memang yang paling besar masih di fintech yaitu 23%. Kemudian retail ada 14%. Agriculture malah hanya 4%. Hati-hati ini ada kesempatan besar di sini," ucapnya.

Kepala negara mengajak para pelaku start up membuka mata untuk melihat bahwa pertanian bukan hanya sekadar produksi.

Lebih kompleks dari itu, sektor tersebut melingkupi banyak hal seperti sistem distribusi, pemasaran, dan itu semua memiliki pasar yang terbuka lebar. "Ada yang namanya urusan distribusi, urusan pasar. Di sini ada semua peluangnya," jelas mantan wali kota Solo itu.

Pertanian, lanjut Presiden, juga tidak hanya melulu soal beras. Para pelaku usaha bisa masuk ke jenis tanaman lain yang juga memiliki permintaan sangat besar. Sorgum, porang, kasava dan sayur-mayur menjadi beberapa contoh komoditas yang tidak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga di lingkup global.

"Urusan pangan ini kan tidak hanya beras saja. Komoditas lain banyak sekali. Sayur-sayuran pun juga macam-macam jenisnya. Ada juga sorgum, porang, kasava, sagu, dan lain lain sehingga ini menajdi sebuah peluang besar dan target konsumennya pun besar," tegasnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya