Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
PERTEMUAN tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk menarik investor baru untuk mendukung pengembangan kendaraan listrik dan membangun ekosistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui chip.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku terus melakukan pertemuan sejak Senin, (23/5), dengan berbagai perusahaan otomotif agar untuk menaruh investasi industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia dalam WEF 202.
Baca juga: Wakil Bupati Subang: Produksi Padi di Bawah Mentan SYL Terus Meningkat
“Pemerintah sangat yakin investasi mobil listrik di Indonesia akan baik. Tak hanya bicara bahan baku seperti soal nikel dan turunannya, tapi juga potensi market. Pemerintah RI terus memastikan agar investasi di sektor ini dapat berhasil,” ujar Agus dalam keterangan pers, Selasa (24/5).
Dalam pembukaan paviliun Indonesia pada World Economic Forum 2022 di Davos kemarin, Menperin menyampaikan peluang investasi baru dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang besar untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik.
Hal ini dianggap sejalan dengan fokus pembahasan di WEF mengenai isu Energi Baru Terbarukan (EBT) yang sesuai dengan misi dalam presidensi Indonesia di G20 tahun ini.
Dalam agenda lain, Menperin hadir dalam pertemuan dengan perusahaan semikonduktor, software, dan penyedia teknologi wireless asal Amerika Serikat, Qualcomm.
Kepada Chief Executive Officer Qualcomm Cristiano Amon, Agus mengatakan, pemerintah tengah membangun ekosistem atau produk TIK seperti laptop dan tablet. Dalam upaya tersebut, dibutuhkan perusahaan yang mampu memasok chip yang merupakan salah satu komponen dalam produk itu.
Oleh sebabnya, Menperin mengajak Qualcomm agar mau memproduksi chip untuk mengambil bagian dalam upaya pemerintah tersebut.
“Kelangkaan chip belakangan ini menunjukkan bahwa dunia semakin mengalami percepatan menjadi semakin terdigitalisasi. Karena itu, dalam membangun dunia digital yang maju, diperlukan dukungan investasi,” urai Politikus Golkar ini.
Agus menambahkan, selain itu Kemenperin juga sedang membangun Indonesia Manufacturing Center yang akan menjadi pusat pengembangan teknologi manufaktur terbaru untuk Indonesia.
“Lewat pertemuan tersebut, kami mengharapkan Qualcomm dapat memberikan asistensi dalam pengembangan Indonesia Manufacturing Center,” pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved