Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia yang diberi nama Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1. Pengoperasian pembangkit berkapasitas 60 megawatt (MW) ini bakal memperkuat keandalan pasokan listrik di Ambon, Maluku dan meningkatkan kemandirian energi di Indonesia Timur.
Dalam mengembangkan pembangkit terapung senilai Rp997 miliar tersebut, PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power berkolaborasi dengan BUMN galangan kapal, PT PAL.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan dengan hadirnya BMPP Nusantara 1 akan mampu menopang kelistrikan Ambon yang sebelumnya ditopang oleh Pembangkit Listrik di atas kapal LMVPP berkapasitas 54 MW yang disewa dari luar negeri.
"Seperti diketahui bersama, kebutuhan sistem di Ambon saat ini adalah 63,7 MW. Sekarang, kita sudah punya sendiri, dan apalagi ini adalah produk kita sendiri," ucapnya dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (15/4).
Ia menjelaskan, pembangkit listrik yang dipasang pada kapal tongkang, BMPP Nusantara 1 sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group sistem kelistrikan di wilayah Ambon.
Dalam pengembangannya, BMPP dicanangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 merupakan salah satu dari tipe pembangkit yang revolusioner yakni Mobile Power Plant (MPP).
Menurut Darmawan, pencanangan program MPP dalam rangka memenuhi pasokan listrik dalam waktu yang singkat dengan bisa menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat.
Selain itu, MPP memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan, khususnya pada remote area atau wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) yang dominan banyak tersebar di wilayah kepulauan Indonesia timur.
"Kami PLN berkomitmen penuh untuk mendukung regional development di seluruh Indonesia,” ucap Darmawan.
Direktur Produksi PT PAL Iqbal Fikri menyakini pembangkit karya anak bangsa itu bisa memberikan akses energi berkeadilan bagi semua masyarakat. "Ini merupakan kerja sama yang baik dan akan terus ditingkatkan," tambahnya.
Dia menambahkan, selain memiliki kelebihan bisa mobile atau berpindah, BMPP Nusantara ini diklaim memiliki ketahanan cukup lama. Memakai teknologi khusus, PT PAL merancang BMPP Nusantara untuk bisa mengapung diatas air dengan minim risiko.
"Kapal ini bisa tahan sampai 20 tahun ke depan, tetap akan andal memasok kelistrikan khususnya untuk masyarakat daerah remote," ujar Iqbal.
Kedepan, PLN dan PT PAL masih akan melanjutkan kolaborasi dengan pengembangan BMPP Nusantara 2 dan 3. Dengan beroperasinya 3 BMPP ini maka PLN akan mengoperasikan Pembangkit Listrik di atas kapal dengan kapasitas 150 MW.
Gubernur Provinsi Maluku Murad Ismail pun mengapresiasi langkah PLN dan PT PAL dalam memberikan akses listrik bagi masyarakat Maluku. Menurut dia, dengan kehadiran listrik yang prima mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan geliat investasi di Indonesia Timur.
"Kolaborasi ini kami apresiasi. Dengan kehadiran BMPP Nusantara 1 bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga meningkatkan iklim investasi di Indonesia Timur, khususnya di Maluku," pungkasnya. (OL-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved