Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Penyuluh Harus Dampingi Petani guna Menggenjot Produktivitas

Mediaindonesia.com
28/11/2021 10:06
Penyuluh Harus Dampingi Petani guna Menggenjot Produktivitas
Bincang Seputar Pertanian Episode 13 dengan tema Penyuluh Sobat Petani.(Dok. Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian serius dalam menyiapkan penyuluh masa depan yang handal dan mampu menjadi sahabat petani. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kehadiran penyuluh sangat penting dalam pertanian.

"Penyuluh merupakan garda terdepan dalam pertanian. Mereka mendampingi petani dan memastikan pertanian tidak terkendala," kata dia dalam keterangan pers yang diterima Media Indonesia, Minggu (28/11/2021).

Baca juga: Kementan Jajaki Kerja Sama Dorong Ekspor Pertanian

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengutarakan, ada 3 faktor kunci dalam pembangunan pertanian. Yakni, peneliti, petani, dan terakhir penyuluh.

Menurutnya, peneliti menjadi produsen inovasi teknologi, sedangkan petani menjadi sosok yang memanfaatkan teknologi untuk menggenjot produktivitas.   

"Adapun penyuluh menjembatani peneliti dan petani, jembatan antara produk inovasi teknologi dan implementasi di lahan sawah dan ladang," kata Dedi ketika menjadi pembicara dalam Bincang Seputar Pertanian Episode 13 dengan tema Penyuluh Sobat Petani, Sabtu (27/11/2021).

Ditambahkannya, penyuluh harus memastikan petani mau dan mampu mengimplementasikan inovasi teknologi tersebut di lahan masing-masing.

Ia kemudian mengatakan para penyuluh harus diregenerasi sehingga di masa depan menjadi sosok luar biasa.

"Penyuluh pertanian masa depan harus punya purwarupa. Pertama, menguasai inovasi teknologi untuk menggenjot produktivitas. Kedua, memiliki daya juang tinggi agar bersama petani bisa menggenjot produktivitas. Ketiga, dekat dengan petani," katanya.

Pemerintah, sambungnya, memberikan dukungan kepada penyuluh berupa pengangkatan PPPK penyuluh pertanian sehingga mereka memiliki kepastian masa depan dengan menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Lebih jauh Dedi mengatakan, Indonesia memiliki 33 juta petani dan 70% di antaranya berumur di atas 45 tahun. Menurutnya, regenerasi harus dilakukan mulai saat ini sehingga para petani muda atau milenial semakin banyak sekaligus bisa menjadi pengusaha.

"Fokus kita terhadap petani milenial sangat luar biasa. Targetnya, kita bisa mencetak 2,5 juta petani milenial dalam 5 tahun," tegas dia. (RO/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik