Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Kunjungi UEA, Presiden Joko Widodo akan Bahas IUEA-CEPA

Heryadi
03/11/2021 11:37
Kunjungi UEA, Presiden Joko Widodo akan Bahas IUEA-CEPA
Presiden Joko Widodo(Antara)

Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE-CEPA) akan menjadi salah satu agenda pembicaraan dalam lawatan Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab selain membuka National Day di Pavilion Indonesia di Dubai pada Kamis (4/11).

"Ini akan menjadi salah satu poin pembicaraan Presiden (dengan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Zayed,"" papar Menteri Perdagangan Mohammaf Lutfi di sela-sela kunjungan ke Pavilion Indonesia di Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab Selasa (2/4).

Mendag mengatakan saat ini perundingan IUAE-CEPA sudah memasuki putaran kedua dan perkembangannya sangat signifikan. Mendag optimistis perundingan ini akan rampung dalam dua putaran lagi. ''Jadi kalau itu kejadian ini akan menjadi salah satu penjanjian yang paling cepat dari pejanjian- perjanjian yang lain,'' ujarnya.

Mendag memaparkan kemitraan dengan UEA ini sangat penting bagi akses pasar Indonesia ke negara kawasan lainnya. Dia mencontohkan tahun lalu Indonesia menjual perhiasan senilai US$8.8 miliar . Sekitar 37 persen dari US$8,8 miliar itu atau sekitar US$30,2 miliar itu berasal dari penjualan ke Singapura.

''Setelah kita periksa ternyata Singapura itu hanya negara transit. Ujung-ujungnya mereka jual itu ke GCC (negara-negara Teluk) yang lebih banyak,. Terus GCC country ini siapa? UEA ini. Terus mereka masuk ke India ke mana-mana. Kenapa harus dari Singapura? Karena Singapura punya perjanjian perdagangan dengan UEA ini," jelasnya.

Mendag menegaskan dengan penjanjian IUEA-CEPA ini Kemendag akan memotong kompas jalur perdagangan tersebut.

Selain itu, perjanjian IUAE-CEPA akan membuka pasar Indonesia bukan hanya bagi UEA melainkan juga ke Iran lantaran dua kota UEA yakni Abu Dhabi dan Dubai merupakan pasar bagi Iran.

Mendag mengatakan Iran memproduksi 14 juta barel minyak per hari namun mereka hanya berdagang dengan dua negara tanpa embargo yakni UEA dengan dirhamnya dan Turki dengan lira. ''Saya sedang berbicara dengan dua negara itu untuk memastikan setelah ini orang Iran makan minyak kelapa sawit kita, "" tegas Lutfi.

Produk Indonesia lainnya yang akan dipasarkan adalah produk kayu dan besi baja. Untuk besi baja saat ini ekspor besi baja telah mencapai US$10,8 miliar. ''Barang ketiga setelah kelapa sawit dan batubara,"" ujarnya.

Selanjutnya yang akan dipasarkan adalah mobil. "" Mobil itu nomor lima ekspornya dari Indonesia. Ini semua juga jadi pintu masuk supaya Iran juga beli,"" tandas Mendag. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya