Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEPALA Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan ekonomi domestik menunjukkan indikasi pulih. Riset Mandiri Institute memprediksi pada kuartal II-2021 telah terlihat tanda-tanda sebenarnya indeks belanja masyarakat yang meningkat, dan dikonfirmasi oleh berbagai data seperti Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Bank Indonesia, juga oleh indeks PMI Markit yang memberikan gambaran ekonomi pada kuartal II akan lebih baik.
"Meskipun salah satu pemicu spending index adalah karena masa Ramadan dan Hari Raya, namun kami meyakini kalau berangkat dari titik terendahnya di tahun 2020, kenaikan belanja memang akan terjadi di kuartal II tahun ini," kata Andry dalam paparan virtual Economy Outlook, Rabu (19/5).
Baca juga: Gus Menteri Janji Segera Tingkatkan Kesejahteraan Pendamping Desa
Tiga hal utama yang paling banyak berpengaruh kepada emerging market termasuk Indonesia, yaitu pertama suksesnya vaksinasi dilakukan di beberapa negara terutama di Amerika Serikat dan Tiongkok. Meskipun tantangannya kasus Covid-19 meningkat lagi di beberapa negara termasuk Singapura sehingga memaksa mereka melakukan lockdown lagi.
Kedua, pertumbuhan ekonomi Amerika dan Tiongkok mengalami rebound dan diperkirakan akan tumbuh lebih cepat. Pertumbuhan ekonomi Amerika dan Tiongkok itu sebenarnya memberikan Efek positif buat Indonesia, yaitu pertumbuhan dari ekspor yang meningkat. Sebagai contoh permintaan akan batu bara yang meningkat dari Tiongkok, meningkatkan ekspor komoditas dari Indonesia.
Ekspor industri manufaktur ke Amerika juga meningkat, untuk tekstil dan produk tekstil, perikanan, karet dan produk olahannya.
"Tantangan bagi ekonomi Indonesia baik positif atau negatif adalah perubahan cycle kebijakan moneter dan fiskal global," kata Andry.
Positifnya kalau ekspektasi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat naik tentu saja akan juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun kalau pemulihan ekonomi kedua negara cepat, maka inflasi meningkat dan akan ada kemungkinan perubahan kebijakan moneter yang lebih cepat dari yang telah ditargetkan The Fed sebelumnya.
Di kawasan AS, pemulihan yang sangat cepat, dapat mempengaruhi proyeksi tingkat inflasi AS, lalu market akan berekspektasi kapan Bank Sentral AS The Fed akan mulai melakukan tapering atau mengurangi pembelian obligasi, dilanjutkan dengan kapan suku bunga acuan Bank Sentral akan kembali naik.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Tak Stabil Sejak April
Isu yang berlangsung sepanjang 2022 di AS akan terkait apakah ekonomi di sana benar-benar pulih cepat dan mendorong inflasi di atas target The Fed yaitu 2%.
"Pelaku pasar menanti dan memprediksikan seperti apa respons kebijakan moneter dari The Fed," kata Andry.
Dari kawasan Eropa, peningkatan kembali kasus positif Covid-19 membuat beberapa negara di Eropa melakukan lockdown kembali. Di Asia, berkaca pada melonjaknya kasus Covid-19 di India, akan menjadi pertanyaan apakah mayoritas negara Asia malah akan menekan turun pertumbuhan ekonomi global, karena gagal mengamankan peningkatan kasus Covid-19 di negara masing-masing.
"Sehingga kekhawatiran utamanya adalah akan adanya perbedaan dari pemulihan ekonomi di perekonomian global, dan apakah respon kebijakannya akan berbeda-beda," kata Andry.
Negara-negara berkembang akan menghadapi tantangan ketika belum siap menghadapi fase kenaikan suku bunga acuan global, modal asing akan kabur dari negara berkembang seperti Indonesia menuju kembali ke AS.
Baca juga: Perlindungan Data Konsumen Perlu Jadi Fokus Merger Gojek-Tokopedia
Ketiga, pertumbuhan ekonomi global yang tidak seimbang akan berdampak kepada potensi ketidakstabilan ekonomi terutama di negara berkembang. Meskipun dia benarkan vaksinasi di Indonesia relatif berlangsung lebih maju dibandingkan negara emerging sekitar.
"Indikator sektor riil dan konsumsi di Indonesia relatif membaik di akhir kuartal I-2021. Memasuki bulan Ramadan, indikator konsumsi relatif meningkat," kata Andry. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved