BI Lebih Hati-Hati Ambil Kebijakan Moneter

Fathia Nurul Haq
09/4/2016 19:04
BI Lebih Hati-Hati Ambil Kebijakan Moneter
(Istimewa)

ANGGOTA Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti sepakat dengan langkah yang diambil Bank Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam mengambil kebijakan moneter.

"Pasalnya, dari global ketidakpastian masih tinggi. Jadi masih bisa mempengaruhi ekonomi domestik, khususnya sektor keuangan," jelas Destry, Sabtu (9/4).

Hal ini bukan diartikan sebagai ujung dari kebijakan pelonggaran moneter yang baru saja diterapkan BI November tahun lalu. Menurut Destry, keputusan-keputusan moneter yang diambil mulai saat ini harus lebih bertahap dan hati-hati.

Hal senada diutarakan Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual. Menurutnya ruang pelonggaran yang ada memang tidak seluas saat kebijakan ini mulai diterapkan, pasalnya inflasi riil sudah susut.

"Real inflation makin menipis setelah penurunan BI rate berturut turut. Jadi masih ada peluang pelonggaran tapi tipis. Sejauh ini ekspektasi inflasi sekitar 4%," ujar David.

Namun, harapan bunga acuan kembali susut masih ada, terutama setelah pemerintah menurunkan harga komoditas yang diatur, "Jika inflasi makin rendah terutama setelah pemerintah turunkan administrative prices, inflasi harapannya bisa lebih rendah lagi," kata dia.

Hal tersebut didukung kondisi eksternal seperti Tiongkok dan Federal Reserve lebih ajeg dalam mengambil langkah makroprudensialnya. Salah satu persyaratan paling penting dari keberlangsungan pelonggaran menurut David ialah inflasi nasional dapat ditekan di bawah 4%. "Kalau lebih rendah dari 4% (bisa turun lagi)," kata dia. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya