Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
RAPAT umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk menyetujui untuk membagikan dividen 2015 sebesar Rp2,21 triliun.
Di tengah kondisi pasar minyak dunia yang sedang jatuh dan nilai tukar rupiah yang berfluktuasi, PGN mencatatkan laba bersih sebesar US$401,19 juta (Rp5,21 triliun) dari pendapatan US$3,07 miliar, laba operasi US$565,49 juta, dan EBITDA sebesar US$941,08 juta.
"Total dividen yang dibagi Rp2,2 triliun untuk mekanisme pembayaran dan besaran dividen per lembar saham akan disampaikan secara resmi setelah ada perhitungan lebih lanjut," ujar Direktur PGN M Wahid Sutopo seusai RUPST tersebut di Jakarta, Jumat (8/4).
Lebih lanjut Direktur PGN, Nusantara Suryono menambahkan PGN menganggarkan belanja modal (capex) sebesar US$500 juta untuk operasional mainstream, downstream, dan maintenance.
"Capex kita kurang lebih sama dengan tahun lalu, sedangkan sumber dananya berasal dari dana sendiri. Saat ini kita masih memiliki dana hingga US$700 juta," ujarnya.
RUPST juga menyepakati susunan komisaris dan direksi baru perseroan.
Komisaris PGN terdiri atas Fajar Harry Sampurno sebagai komisaris utama, sedangkan Tirta Hidayat, Mohammad Ikhsan, Kiswodarmawan, IGN Wiratmaja Puja, dan Paiman Rahardjo sebagai komisaris.
Sementara itu, susunan direksi terdiri atas Hendi Prio Santoso sebagai direktur utama yang didampingi lima direktur lainnya, yaitu M Wahid Sutopo, Dilo Seno Widagdo, Hendi Kusnadi, Nusantara Suyono, dan Dani Praditya.
"Tahun ini PGN akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur ke berbagai segmen pelanggan. Hingga 2019, PGN menargetkan pembangunan infrastruktur pipa gas bumi lebih dari 1.680 km," kata Suyono.
Pada 2016 ini, lanjut dia, perusahaan juga akan terus mengoptimalkan infrastruktur yang telah dibangun.
Fasilitas Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung yang dikelola anak usaha, PT PGN LNG Indonesia, akan menyalurkan gas alam cair (LNG) 1,1 juta meter kubik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Jawa bagian barat dan Sumatra bagian selatan.
Gas pembangkit Muara Tawar
Saat ini PGN dan PT Perusahaan Listrik Negara (persero) juga sedang membahas secara intensif penyaluran gas bumi ke pembangkit gas milik PLN.
"Pembahasan tersebut antara lain adalah kelangsungan penyaluran gas ke pembangkit listrik Muara Tawar," ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, dalam keterangan resmi, Jumat (8/4).
Heri mengungkapkan penyaluran gas ke Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) Muara Tawar telah dilakukan PGN sejak 2008 dan akan terus berkelanjutan untuk mendukung program kelistrikan 35 ribu megawatt (Mw).
"Sehingga PGN dan PLN secara serius membahas tidak hanya mengenai keberlanjutan pasokan gas saja, termasuk juga hal-hal teknis seperti kebutuhan volume gas untuk menyesuaikan dengan pola kebutuhan pembangkit PLN yang secara tahunan kebutuhannya terus bertambah," imbuhnya.
Menurutnya, realisasi penyaluran gas ke pembangkit menyesuaikan kebutuhan pembangkit listrik yang dikembangkan PLN.
"Saat ini penyaluran gas ke Pembangkit Listrik Muara Tawar telah kembali ke level volume sebagaimana realisasi penyaluran pada 2015," kata dia. (Tes/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved