Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Menkeu: Pembangunan Infrastruktur TIK jadi Solusi

M. Ilham Ramadhan Avisena
18/2/2021 15:28
Menkeu: Pembangunan Infrastruktur TIK jadi Solusi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.(MEDIA INDONESIA/SUSANTO )

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemanfaatan teknologi dan pembangunan infrastruktur dapat menjadi solusi dari ancaman pandemi covid-19, perubahan iklim dan isu perkembangan teknlogi itu sendiri.

"Membangun infrastruktur yang memadai dan berkualitas menjadi sangat penting. Hal yang sama untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)," tuturnya dalam diskusi bertajuk Infrastructure, Technology and Finance for Sustainable and Inclusive Development in Asia secara virtual, Kamis (18/2).

Baca juga: OJK Harap RP2I 2020-2025 Atasi Tantangan Perbankan ke Depan

Indonesia, kata Sri Mulyani, tengah berfokus pada pembangunan infrastruktur TIK. Sebab, aksesibilitas TIK di Tanah Air belum merata. Padahal di tengah pandemi banyak kegiatan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi.

Berdasarkan catatannya, sekitar 20 ribu desa di Indonesia belum terkoneksi interntet. Itu berarti kegiatan belajar mengajar, pelayanan kesehatan yang saat ini banyak memanfaatkan teknologi berbasis dalam jaringan (daring) tidak bisa dilakukan.

Oleh karenanya pembangunan infrastruktur TIK menjadi penting dilakukan pemerintah. "Bagi pemerintah Indonesia, masalah ini yang kita hadapi sekarang adalah dengan berpose membangun infrastruktur khususnya TIK untuk memastikan konektivitas dapat terjalin. Karena ini bukan lagi pilihan," imbuhnya.

"Hal ini merupakan syarat mutlak bagi Indonesia untuk dapat berkembang secara inklusif dan berkeadilan," sambung Sri Mulyani.

Keseriusan itu ditunjukkan dari sisi anggaran. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, pemerintah mengalokasikan dana pembangunan infrastruktur TIK sebesar Rp26 triliun. Dana tersebut berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp17 triliun dan Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp9 triliun.

Melalui alokasi anggaran tersebut, diharapkan dapat terbangun Base Transceiver Station (BTS) di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) untuk 5.053 lokasi; akses interntet wilayah 3T di 12.377 lokasi; Palapa Ring melalui Service Level Agreement (SLA) 95% dan utilisasi di wilayah barat 40%, tengah 30% dan timur 30%; melakukan literasi digital untuk 295 ribu orang; sertra mendukung pembangunan 30 start up.

Lebih lanjut, Sri Mulyani bilang, pembangunan infrastruktur TIK mutlak dilakukan dan akan menjadi prioritas Indonesia. Hal itu bertujuan untuk menghapuskan kesenjangan teknologi yang saat ini terjadi di Tanah Air.

"Kita harus membangun infrastruktur yang lebih baik, kita harus menggunakan teknologi agar dapat mengatasi masalah kesenjangan masyarakat atau kesenjangan digital ini. Dan itulah mengapa aksesibilitas dan keterjangkauan menjadi sangat penting," pungkas dia. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya