Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) telah mempersiapkan berbagai program pengembangan infrastruktur gas secara masif pada tahun ini.
Yang pertama adalah proyek pipaninasi gas bumi. Program tersebut akan menjadi kunci dalam optimalisasi utilisasi gas bumi nasional.
Pada rentang 2021-2023, PGN menargetkan pipa transmisi di Sumatera Bagian Utara dan Tengah, pipa integrasi South Sumatera West Java (SSWJ)-West Java Area (WJA), pipa pemanfaatan gas untuk petrochemical, pipa transmisi di Kalimantan, pipa transmisi di Jawa Tengah serta pipa untuk pelanggan industri, komersial dan rumah tangga (jargas) bisa selesai.
Yang kedua, PGN berkomitmen menyediakan gas beserta infrastrukturnya bagi pemenuhan seluruh Kilang PT Pertamina.
Perusahaan yang juga merupakan subholding gas Pertamina itu menargetkan, pada tahun ini, program gasifikasi kilang di Balongan, Jawa Barat, bisa rampung.
"Sedangkan pembangunan infrastruktur gas untuk memenuhi kebutuhan Kilang Balikpapan dalam jangka panjang melalui pipa gas Senipah-Balikpapan dan gasifikasi Kilang Cilacap akan dilakukan segera. Kami sedang menyiapkan pembangunan LNG Receiving Terminal Cilacap yang ditargetkan beroperasi pada semester kedua 2022," ujar SVP Corporate Communication and Investor Relation PT Pertamina Agus Suprijanto melalui keterangan resmi, Jumat (15/1).
Baca juga : Jokowi: Pengawasan OJK Jangan Masuk Angin, Harus Bertaring
Selain itu, saat ini, PGN juga tengah menjalankan program penugasan pemerintah yaitu penyediaan infrastruktur dan gas bumi untuk 52 titik pembangkit listrik PLN yang ditargetkan dapat selesai pada 2022.
Proyek ini ditujukan untuk menyediakan energi listrik yang efisien dan menjadikan peluang bagi PGN untuk mengembangkan infrastruktur gas bumi di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur melalui LNG.
Seluruh upaya masif itu, lanjut Agus, dilaksanakan untuk mendukung visi misi pemerintah dalam meningkatkan konsumsi gas domestik.
Dengan adanya keaandalan infrastruktur dan jaminan ketersediaan gas bumi, investasi diharapkan akan lebih banyak masuk ke dalam negeri.
"Akhirnya kita bisa berdaya saing khususnya di sektor industri dan mendorong multiplier effect untuk mendongkrak perekonomian nasional paska pandemi,” tandasnya. (OL-7)
Keterpasangan jaringan gas yang merata akan memudahkan masyarakat dan membantu mendongkrak perekonomian daerah
Ini adalah kali ketiga Kota Prabumulih mendapatkan manfaat program jargas kota.
Proyek jaringan gas (Jargas) rumah tangga di Kabupaten Blora, Jawa Tengah mangkrak sejak 2013. Bupati Blora Djoko Nugraha meminta PT Pertamina Gas menuntaskan proyek tersebut.
Pada tahun ini ditargetkan pemasangan jargas kota bisa mencapai 6.034 sambungan rumahtangga (SR) di Kota Palembang.
Berdasarkan hasil diskusi dengan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung, wilayah pemasangan meliputi Kecamatan Sukarame, Enggal, dan Wayhalim.
Progres pembangunan jargas rumah tangga Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon sampai saat ini di atas 80%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved