Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
AGAR suku bunga perbankan, terutama yang berstatus badan usaha milik negara (BUMN), bisa segera turun, kunci utama yang harus dilakukan adalah dengan fokus melakukan efisiensi.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno kepada media saat dijumpai di sela-sela peluncuran e-Payment Toll Himbara, di Bekasi, Senin (21/3).
Lebih lanjut, Rini mengatakan, beberapa upaya bisa saja dilakukan, misalnya dengan mengurangi target pembagian deviden atau laba. Namun, yang terpenting adalah efisiensi. Sebab, lanjutnya, penurunan suku bunga sangat berkaitan dengan efisiensi.
"Misalnya, dengan peluncuran e-Payment Toll Himbara ini. Ada efisiensi di sini, terjadi penekanan biaya, sehingga bisa lebih murah," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan, tidak ada aturan khusus yang dikeluarkan dari Kementerian BUMN untuk mendorong dan mempercepat penurunan suku bunga menjadi single digit. Mekanismenya dibiarkan berjalan normal seperti apa adanya.
Menurut Rini, penurunan suku bunga tidak terlepas dari upaya bagaimana mengefisiensikan operasional perbankan serta membuat cost of fund yang lebih rendah.
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) Asmawi Syam. Ia mengaku, dengan berbagai ruang pelonggaran yang ada, seperti penurunan BI rate, penurunan giro wajib minimum (GWM) primer, dan sebagainya, pihaknya akan secara bertahap menurunkan suku bunga, dimulai dari tingkat suku bunga deposito.
"Atau bisa juga beralih dari (biaya) bunga mahal ke bunga murah, ke tabungan, atau ke giro. Mungkin juga kurangi target deviden, tetapi yang penting adalah efisiensi terutama dalam biaya operasional," ujar Asmawi.
Ia menambahkan, nantinya, setiap bulan pihaknya akan melakukan evaluasi baik internal maupun bersama dengan bank anggota Himbara lainnya, untuk menentukan berapa basis poin yang akan diturunkan atau dinaikkan. Sebab, hal tersebut demi menciptakan tingkat kompetitif yang sehat.
"Kami sudah komitmen untuk itu. Jadi, siapa yang tidak turunkan (suku bunga), ya siap-siap ditinggalkan nasabah," tandas Asmawi.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved