Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Masyarakat Selayaknya Dukung Kereta Cepat

RO
21/3/2016 17:14
Masyarakat Selayaknya Dukung Kereta Cepat
(ANTARA/Hafidz Mubarak A.)

TOKOH Jawa Barat yang juga anggota DPR RI Deding Ishak Ibnu Sudja meminta masyarakat untuk turut memperlancar pembangunan kereta cepat.

Jika ada warga yang lahan miliknya berada di area lintasan kereta cepat, misalnya, hendaknya tidak mempersulit proses jual beli lahan tersebut kepada PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC). Bukan berarti pemilik lahan tidak boleh mendapat untung. Namun, lanjut Deding, keuntungan atas lahan itu hendaknya diperoleh warga dengan harga yang wajar. Dengan demikian, hendaknya pula pemilik lahan tidak seenaknya mematok harga tinggi yang tidak masuk akal.

“Masyarakat hendaknya tidak aji mumpung. Misalnya, dengan menahan lahan mereka agar harga bisa dihargai setinggi mungkin. Sebab pembangunan kereta cepat ini bukan untuk orang per orang, tetapi untuk masyarakat keseluruhan,” kata Deding.

Deding mengingatkan, bahwa kereta cepat bisa meningkatkan taraf kesejahteraan warga. Sebab, selain memperlancar akses perhubungan, kereta cepat juga bisa memberikan dampak ekonomi yang besar.

“Akan ada titik-titik pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan yang dilalui kereta cepat. Untuk itu hendaknya warga tidak mengutamakan kepentingan sendiri, namun menyadari bahwa ada kepentingan umum yang jauh lebih besar,” ujar dia.

Ihwal manfaat kereta cepat juga diamini pakar manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali. Menurutnya, kereta cepat memiliki dampak ekonomi yang sangat positif dan mendesak, karena saat ini Indonesia tengah membutuhkan pertumbuhan ekonomi. Menurut Rhenald, dampak kereta cepat akan sangat luar biasa
bagi masyarakat. Tidak hanya bagi warga di Karawang dan Walini, namun juga wilayah-wilayah lain di sekitarnya. “Masyarakat di daerah sekitar, akan tersedot dan akan memperoleh kesempatan perbaikan ekonomi yang juga sangat besar,” kata Rhenald.

Turut tersedotnya masyarakat di sekitar Karawang dan Walini adalah keniscayaan. Sebab, menurut Rhenald, saat ini sudah terhubung titik-titik antara Walini dan Karawang dengan wilayah-wilayah lain.

Didukung rencana pembangun ikutan yang luar biasa besar, antara lain kampus, rumah sakit, perkantoran, perumahan, dan sebagainya, maka akan terbuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.Khusus Walini, Rhenald menilai, pertumbuhan ekonomi yang terjadi akan sangat menarik. Alasannya, meski dilalui jalan tol namun selama ini Walini merupakan kawasan "tertutup” karena tidak memiliki akses tol. Namun dengan adanya kereta cepat, akan ada kesempatan bagi masyarakat sekitar untuk
mendapatkan kehidupan ekonomi yang baru.

Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng juga melihat positif kereta cepat. Terutama, dalam menunjang perekonomian masyarakat dan
daerah. Menurutnya, kereta cepat akan membawa manfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kawasan yang dilalui.

“Jadi secara prinsip memang menguntungkan dan besar manfaatnya,” kata Tanri.

Dalam konteks ini Tanri melihat, kereta cepat tidak semata-mata sebagai moda transportasi pubik. Artinya, bukan hanya menjadi solusi bagi masyarakat yang tinggi mobilitasnya dan ingin terbebas dari kemacetan.

Lebih dari itu, kereta cepat juga bisa menjadi trigger bagi percepatan dan pertumbuhan perekonomian, termasuk di antaranya, industri yang berkaitan dengan pariwisata. (RO/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya