Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Amankan Produksi Kacang Tanah, Kalbar Lakukan Gerdal Bercak Daun

Mediaindonesia.com
01/9/2020 16:07
Amankan Produksi Kacang Tanah, Kalbar Lakukan Gerdal Bercak Daun
KWT Asoka melaksanakan gerakan pengendalian massal pada OPT tanaman kacang tanah di Desa Pandan Sembuat, Kecamatan Tayan Hilir, Sanggau.(DOK KEMENTAN)

Dalam rangka memberantas gangguan hama dan penyakit tanaman yang menyerang semua jenis organisme pengganggu tanaman terutama pada kacang tanah, Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat melalui Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) Asoka melaksanakan kegiatan gerakan pengendalian massal pada Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tanaman kacang tanah. Kegiatan dilaksanakan di Desa Pandan Sembuat, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau.

Komoditas kacang tanah tidak terlepas dari gangguan hama dan penyakit tanaman. Salah satunya adalah penyakit bercak daun. Perwakilan UPT Perlindungan TPH Kalbar, Immanuel Sidik mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengamankan produksi tanaman pangan, khususnya kacang tanah dari serangan penyakit bercak daun yang disebabkan oleh cendawan Cercispora arachidicola.

"Gerakan pengendalian OPT yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Sanggau ini sekaligus sosialisasi terkait penanggulangan hama tanaman pangan lainnya, dan diharapkan ke depannya bisa dilakukan oleh petani secara swadaya, sehingga tidak terjadi lagi serangan serangan penyakit bercak daun yang eksplosif pada tanaman kacang tanah,” jelas Immanuel.

Baca Juga: Kementan Respon Cepat Kawal Pengendalian Hama Tikus di Muba

Ibnu Banji selaku Koordinator POPT Kabupaten Sanggau menjelaskan bahwa bercak daun merupakan salah satu penyakit utama pada kacang tanah. “Serangan penyakit bercak daun pada tanaman kacang tanah dapat menurunkan hasil pada saat pengisian polong. Kehilangan hasil dapat mencapai 50% dan 12–22% masing-masing pada varietas lokal dan varietas unggul,” ujar Ibnu.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Florentinus Anum, meminta POPT dan petugas pertanian lainnya untuk tetap bersemangat mengawal dan mendampingi petani dalam melakukan usahatani, di masa pandemi Covid-19, dengan mengutamakan protokol kesehatan. “Kita tidak bisa main main dengan hama dan penyakit tanaman karena terkait dengan produktivitas. Petani butuh gerak cepat dalam menyelamatkan pertanamannya agar terhindar dari gagal panen akibat serangan hama dan penyakit,” tegas Florentinus Anum.

Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Edy Purnawan mengapresiasi upaya yang dilakukan Dinas Pertanian TPH Kalimantan Barat. “Kementan melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan terus mendorong dilakukannya usaha-usaha untuk mengamankan produksi pangan, tidak hanya padi dan jagung, tetapi juga pengamanan komoditas tanaman pangan lainnya,” ungkap Edy.

Baca Juga: Tanggapi Petani, Kementan Gerak Cepat Atasi Ulat Grayak Jagung

Hal tersebut juga selalu diingatkan oleh Dirjen Tanaman Pangan Suwandi supaya seluruh jajaran Kementan dari pusat sampai daerah bahu membahu aktif membantu petani mengamankan produksi pangan dari serangan OPT yang dapat mengancam produksi pangan nasional.

“Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo perintahkan jajaran Kementan dari pusat sampai daerah untuk terus aktif turun, mendampingi petani dan bersama stake holder lainnya terus giat melakukan pengendalian OPT tersebut agar tidak mengancam produksi pangan kita,” tutup Suwandi. (RO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya