Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Pengamat ekonomi Indef Andry Satrio Nugroho menyarankan pemerintah untuk membangun rantai pasok pada kawasan industri. Rantai pasok yang dimaksud antara industri kecil menengah (IKM) dan industri besar dan sedang (IBS). Langkah itu dinilai bisa mendorong perluasan lapangan kerja, terutama untuk masyarakat kelas bawah.
Hal itu ia sampaikan untuk merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membacakan Pidato Kenegaraan di Rapat Tahunan MPR RI Jumat, (14/8). Presiden Jokowi mengatakan tengah membangun kawasan industri di daerah yang berpotensi membuka dan memperluas lapangan kerja untuk masyarakat.
“Saya rasa apa yang disampaikan Presiden adalah konsep idealnya. Namun, pada kenyataannya keterlibatan UMKM (dalam hal ini lebih tepatnya IKM) masih kurang menunjang industri besar yang mayoritas berada pada kawasan industri. Hubungan vertikal antara IKM dan IBS sebetulnya menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai,” paparnya pada Media Indonesia, Jumat (14/8).
Secara teori pasti akan ada manfaat dibangunnya kawasan industri, sambungnya, termasuk penyerapan tenaga kerja di daerah kawasan industri tersebut. Namun ini berdasarkan dua asumsi.
Asumsi pertama, kawasan industri di isi oleh tenant yang padat karya sehingga menbutuhkan tenaga kerja yang besar juga. Kedua, di daerah tempat kawasan industri ini punya tenaga kerja yang memiliki keahlian yan dibutuhkan tenant.
“Bergantung pada sektornya. Kalau memang tenant di kawasan industri sektornya adalag padat modal atau misalnya teknologi tinggi, kemampuan menyerap tenaga kerjanya rendah,” jelas Andry.
“Apalagi beberapa tenant yang memang dari penanaman modal asing (PMA) justru memilih untuk menyerap tenaga kerja asing lebih banyak tentu ini juga punya pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja kita,” imbuhnya.
Sehingga menurut pandangannya, pemerintah perlu membangun rantai pasok yang menghubungkan IKM dan IBS tadi. Hal ini di beberapa sektor bisa ditemukan. Misalnya sektor hulu pertanian dikelola oleh mayoritas IKM, lalu pengolahan di sektor IBS.
“Tetapi di sektor lain juga ditemukan, misalnya di sektor mesin dan peralatan itu justru IKM kita yang ekspor ke perusahaan besar yang ada di luar. Jadi secara rantai pasok global bisa jadi terhubung tetapi rantai pasok lokal bisa tidak terhubung yang kecil dan besar,” tuturnya.
Menurutnya, rantai pasok ini perlu dilakukan pada kawasan industri. Sehingga bisa menguntungkan untuk IKM dan IBS lewat penguatan rantai pasok lokal. Efek lanjutannya pun dinilainya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah yang jumlahnya dominan berada di struktur industri tersebut. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved