Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Realisasi Keuangan Syariah Baru 8,5%, Wapres: Potensi Masih Besar

Hilda Julaika
06/8/2020 15:27
Realisasi Keuangan Syariah Baru 8,5%, Wapres: Potensi Masih Besar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan arahan secara virtual.(MI/Andri Widiyanto )

WAKIL Presiden RI Ma’ruf Amin mengakui realisasi keuangan syariah di Tanah Air masih rendah. Sampai saat ini, penerapan keuangan syariah baru mencapai 8,5%.

Menurutnya, pengembangan ekonomi syariah, terutama di bidang keuangan, masih sangat besar. “Potensinya masih sangat besar. Sekarang itu realisasinya baru 8,5%. Ini masih jauh,” ujar Ma’ruf dalam dialog spesial “INDONESIA BICARA” yang dilakukan secara virtual, Kamis (6/8).

“Oleh karena itu, kita ingin mengembangkan berbagai aspek. Seperti, industri keuangan melalui dana sosial masyarakat berupa wakaf, zakat dan usaha yang berbasis syariah,” imbuhnya.

Baca juga: Wapres: Perkembangan Ekonomi Syariah Masih Perlu Dipacu

Perkembangan keuangan syariah, lanjut dia, bisa dilihat dari lahirnya sejumlah bank berbasis syariah. Termasuk, lembaga syariah dan produk sukuk, seperti Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), sukuk ritel dan reksadana syariah.

Selain itu, berbagai koperasi syariah juga berkembang. Mulai dari berbentuk koperasi, BMT berbadan hukum koperasi, hingga ultra mikro berupa Bank Wakaf Mikro (BWM).

“Jadi, ekonomi perbankan syariah sudah berkembang sedemikian rupa. Ini sudah menjadi sistem nasional,” pungkas Ma’ruf.

Pemerintah terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia. Dia menyebut Indonesia sudah menjadi negara nomor satu untuk pengembangan sukuk. Namun, di sektor perbankan masih tertinggal jauh.

Baca juga: Presiden: Kuartal III, Kunci Selamatkan Ekonomi Nasional

Salah satu upaya pemerintah ialah menggabungkan sejumlah bank syariah BUMN menjadi bank besar. Sehingga, dapat mengembangkan dan melayani berbagai proyek atau kegiatan ekonomi yang lebih besar.

“Ini sebuah gagasan, karena kita tidak punya bank syariah yang besar. Maka akan kita lakukan. Jangan terlalu banyak bank, tetapi potensinya kecil. Dengan potensi bank yang besar bisa berperan untuk kepentingan yang lebih besar,” harap Ma’ruf.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya