Singapura Alami Resesi, Ekspor Indonesia Malah Meningkat

SAAT ekonomi Singapura mengalami resesi, kinerja ekspor Indonesia ke negara tersebut pada Juni 2020 malah meningkat US$ 137,3 juta, atau tumbuh 29,27% dibandingakan Mei 2020,

Terhitung sepanjang Januari-Juni 2020, nilai ekspor Indonesia ke Singapura mencapai US$ 4,6 miliar, atau 6,36% dari total ekspor nasional.

"Ekspor Indonesia ke Singapura masih mengalami peningkatan sebesar US$ 137,3 juta. Selama Juni ini, ekspor kita ke Singapura yang mengalami peningkatan adalah logam mulia, perhiasan dan permata, mesin dan peralatan listrik, hingga bahan pokok," ujar Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto, dalam konferensi pers virtual, Rabu (15/7).

Belum lama ini, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengumumkan data awal perkembangan ekonomi domestik. Pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal II 2020 anjlok 41,2%.

Secara menyeluruh, pertumbuhan ekonomi Singapura pada tahun ini diperkirakan terkontraksi hingga 12%. Negara itu mengalami resesi ekonomi, karena terkontraksi pertumbuhan selama dua kuartal berturut-turut.

"Pemerintah Singapura mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi triwulan II 2020 mengalami kontraksi cukup dalam. Jadi dua kali berturut. Sehingga secara teknis, Singapura dikategorikan alami resesi. Namun pada Juni 2020, ekspor Indonesia justru tumbuh bagus," jelas Suhariyanto.

Dia belum bisa memastikan dampak resesi ekonomi Singapura terhadap perekonomian Indonesia. Sebab, perhitungan kuartal merupakan kalkulasi dari pertumbuhan ekonomi pada April, Mei dan Juni. Sedangkan peningkatan ekspor Indonesia ke Singapura baru terjadi pada Juni ini.

“Kalau kita lihat, angka (ekpsor Indonesia) ini, kita akan oke. Tapi kalau dilihat seberapa dalam pengaruhnya, nanti kita lihat ke depannya.Saya berharap sinyal positif dari ekspor Juni ini akan terus membaik," pungkasnya.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Tesa Oktiana Surbakti