Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Kawal Investasi 200 Proyek, BKPM Catat Realisasi Nilai Investasi 51,6%

Irene Harty
02/3/2016 15:31
Kawal Investasi 200 Proyek, BKPM Catat Realisasi Nilai Investasi 51,6%
(ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)

BADAN Koordinasi Penanaman Modal mencatat pencapaian realisasi nilai investasi 200 proyek yang telah dikawal sepanjang 2015 sebesar 51,6% atau sekitar Rp265 triliun dari total rencana investasi Rp512,6 triliun. 200 proyek itu juga memiliki potensi nilai ekspor mencapai US$15,2 miliar dan nilai subtitusi impor US$634 miliar per tahun.

"Dari 200 proyek, baru 59 proyek atau 30% sudah selesai konstruksi dan masuk tahap produksi, 141 proyek lain dalam tahap konstruksi," ungkap Kepala BKPM, Franky Sibarani dalam konferensi pers di Kantor BKPM Pusat, Jakarta, Rabu (2/3).

Perusahaan-perusahaan yang sudah memasuki tahap produksi itu memiliki nilai realisasi investasi mencapai Rp108,4 triliun dengan 33 proyek atau 56% di luar Jawa dan sisanya di Jawa.

Dari realisasi proyek investasi itu telah terserap tenaga kerja sebanyak 14.679 orang yang mana 8.539 orang di Jawa dan 6.140 orang di luar Jawa. Adapun sektor-sektor yang telah memasuki tahap produksi itu berasal dari 11 proyek industri makanan, sembilan industri kimia dan farmasi, tujuh proyek industri hotel dan restoran, masing-masing lima proyek industri listrik, karet, logam dan mesin serta sisanya berasal dari industri tekstil dan kertas.

"Potensi dari 59 proyek itu nilai ekspornya US$7,1 miliar dan nilai subtitusi impornya US$453 juta per tahun," lanjut Franky.

Secara rinci proyek-proyek itu berasal dari beberapa investor asing yakni 12 proyek dari investor Singapura, sembilan proyek dari Jepang, sementara sisanya dari Korea Selatan, Tiongkok, Malaysia, dan Belanda.

Untuk 141 proyek yang masih dalam tahap konstruksi, Franky optimis dapat memasuki tahap produksi pada tahun ini atau tahun depan. Nilai realisasi investasi yang akan muncul dari 141 proyek itu sebesar Rp156,4 triliun, nilai ekspor US$8,1 miliar, dan nilai subtitusi impor US$181 juta per tahun.

"141 proyek itu 70 proyek di luar Jawa dan 71 di Jawa," sahutnya.
Secara sektoral, industri makanan mendominasi dengan 33 proyek, industri logam dan mesin 24 proyek, industri listrik 16 proyek, industri properti 10 proyek, industri alat transportasi sembilan proyek, dan sisanya industri tekstil, industri kimia dan farmasi, serta industri hotel dan restoran.

Proyek-proyek tahap konstruksi itu dari terdiri dari beberapa investor asing yakni 26 proyek dipegang oleh investor Singapura, 14 proyek dari Jepang, delapan dari Tiongkok, lima dari Malaysia, lima dari Hongkong, dan empat dari Korea Selatan.

Peluang penambahan serapan tenaga kerja baru dari 141 proyek itu mencapai 65.012 orang. Franky juga mengatakan jumlah proyek yang dikawal sepanjang 2016 ini akan bertambah 200 pada tiap semester sehingga pada tahun depan realisasi investasi akan difokuskan ke 400 proyek bila pemerintah daerah berpartisipasi aktif.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengatakan realisasi 141 proyek ke tahap produksi akan berlangsung pada setiap triwulan pada 2016. Sementara proyek yang sudah terealisasi secara rinci berasal dari tahap pertama dan tahap kedua pengambilan sampling masing-masing 100 proyek yang mana tahap pertama terealisasi 35 proyek dan tahap kedua 24 proyek.

Tahap pertama memiliki nilai realisasi investasi Rp142 triliun dari rencana investasi Rp275,8 triliun sedangkan tahap kedua memiliki nilai realisasi investasi Rp122,7 triliun dari rencana investasi Rp236 triliun. "Memilih 200 perusahaan (proyek) sebetulnya enggak pilih negara investor, kita lihat dari laporan kegiatan pra modal dari laporan triwulan IV 2014 pada awal Januari 2015 dan mana realisasi sudah signifikan kita ambil, kayak random," jelas Azhar.

Setelah mendapat 200 proyek baru kemudian dibuat tabulasi dan martikulasinya untuk dikawal BKPM. Dengan melihat dari sisi konsumsi fisik, Azhar optimis 200 proyek yang dikawal akan memperbaiki neraca perdagangan nasional.

Pengawalan juga bukan hanya dilakukan di belakang meja melainkan sampai kunjungan langsung yang sudah dilakukan ke 108 proyek oleh BKPM. Beberapa manfaat lain yang akan didapat juga dari pengawalan investasi itu juga disebutkannya yakni investasi yang akan terus bertumbuh, tenaga kerja akan terus terserap, dan berbagai permasalahan investor bisa difasilitasi penyelesaiannya seperti perizinan daerah, pembebasan lahan, ketersediaan listrik, jaringan yang belum ada, serta penyediaan tenaga kerja Jawa Tengah.

Secara keseluruhan proyek investasi 2015 mencapai hampir 23 ribu proyek. Itu terdiri dari 15.331 proyek di Jawa dan 7.506 di luar Jawa.

Jumlah proyek investasi itu naik dari 2014 yang hanya mencapai 10.537 proyek dengan pembagian 7.116 proyek di Jawa dan 3.421 proyek di luar Jawa. Industri manufaktur terlihat akan semakin besar porsinya di industri nasional atau dari 43% tahun lalu menjadi paling tidak 50% tahun ini.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik