Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Tiga PLTP PGE Siap Beroperasi

Jajang Sumantri
02/3/2016 04:40
Tiga PLTP PGE Siap Beroperasi
(Istimewa)

PT Pertamina (persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), akan mengoperasikan tiga pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan total kapasitas terpasang 105 megawatt (Mw) sehingga mengoptimalkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk listrik, tahun ini.

Ketiga unit pembangkit tersebut ialah unit tiga PLTP Ulubelu, Lampung, berkapasitas 55 Mw; unit 5 PLTP Lahendong, Sulawesi Utara berkapasitas 20 Mw; dan Unit 1 Karaha Bodas, Jawa Barat, berkapasitas 30 Mw.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, hingga akhir Februari 2016, dari tiga unit pembangkit yang disiapkan perusahaan, unit 3 PLTP Ulubelu sudah mencapai 87,68%. Sementara itu, dua unit pembangkit lain, yaitu Unit 5 Lahendong 38,5% dan Unit 1 Karaha Bodas mencapai 26,59%.

Kegiatan pengeboran sumur produksi tiga pembangkit tersebut dilakukan oleh PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha Pertamina dalam jasa pengeboran. "COD (commercial of date) untuk unit 3 PLTP Ulubelu pada Agustus 2016, sedangkan unit 5 PLTP Lahendong dan unit 1 PLTP Karaha Boda pada Desember 2016," ujar Wianda dalam siaran pers di Jakarta, kemarin. Dengan tambahan tiga unit pembangkit itu, total kapasitas terpasang PLTP yang dimiliki Pertamina mencapai 597 Mw yang terdiri atas PLTP Kamojang 235 Mw, PLTP Lahendong 100 Mw, PLTP Ulubelu 165 Mw, PLTP Sibayak 12 Mw, dan PLTP Lumut Balai 55 Mw.

Sepanjang 2015-2019, Pertamina akan membangun PLTP berkapasitas 907 Mw dengan investasi sekitar US$2,5 miliar (sekitar Rp33,75 triliun). Perseroan telah menempatkan lini bisnis panas bumi sebagai salah satu prioritas proyek strategis sesuai dengan cetak biru (blue print) hingga 2019.

Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengakui PGE ialah satu-satunya yang agresif dalam pengembangan panas bumi di Indonesia. Itu terbukti dari komitmen perusahaan melakukan kegiatan eksplorasi dan pengeboran di beberapa wilayah, seperti Lahendong, Ulubelu, Hululais, Lumut Balai, dan Sungai Penuh.


Minyak mentah

Di sisi lain, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta PT Pertamina mengambil langkah inovatif saat harga minyak dunia turun. Pertamina diminta memasok kebutuhan dalam negeri saat harga minyak dunia turun.

"Saat harga (minyak) murah, waktunya kita berinvestasi dan juga dalam investasi sudah barang tentu kita akan bekerja sama dengan pihak lain," ujar Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto seusai menemui Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Selasa (01/03).

Menurut Dwi, hal itu searah dengan permintaan Presiden Joko Widodo yang meminta Pertamina menambah stok minyak mentah sebanyak-banyaknya ketika harga sedang turun. Namun, menurut Dwi, hal itu butuh kilang lebih banyak. Padahal, pembangunan kilang butuh waktu lama. "Sekarang kita memiliki stok 30 hari apakah kita akan naikkan berapa, nanti tergantung. Nanti kita hitung." (Pol/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya