Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENANDATANGANAN kontrak kegiatan strategis 2016 Kementerian ESDM telah dilaksanakan. Presiden Joko Widodo tak mau pemerintah pusat maupun daerah lamban dalam bekerja.
Tahun ini menjadi tahun percepatan kerja. Semua kementerian harus mempercepat penandatanganan kontrak. Penandatanganan jangan dilakukan pada akhir tahun, seperti sebelumnya yang pada Agustus masih di angka 10 persen.
"Tahun lalu sudah realisasi 64 persen. Tahun ini saya sudah bisikin Pak Menteri ESDM (Sudirman Said) harus di atas 90 persen. Harus, sya tidak mau ditawar!," tegas Jokowi saat memberi arahan di Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/2).
Di ESDM, jelas Jokowi, masih adan pemikiran semua dikerjakan swasta, sementara proyek besar dikerjakan BUMN. Padahal, masih sangat banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Beberapa di antaranya, terang Jokowi, urusan listrik di desa-desa dan pipa gas rumah tangga yang masih belum bisa diselesaikan dengan baik hingga kini.
"Masih banyak sekali. Kalau hanya ditumpukan pada swasta, tidak akan selesai," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Bila perlu, tambah Jokowi, besok semua pihak sudah harus bekerja. Semakin cepat kontrak ditandatangani, semakin cepat pengerjaan dilakukan.
Namun, cepat yang dimaksud Jokowi tetap harus memerhatikan kualitas. "Jangan cepat tapi kualitasnya jelek. Kalau ditandatangani di awal, biasanya kualitasnya baik," ujar Jokowi.
Sebelumnya, penandatangan kontrak biasanya dilaksanakan antara Juli, Agustus, dan September. Pekerjaan baru dimulai pada November-Desember.
Tapi tahun ini, pada pekan pertama Januari, Kementerian PU dan Perhubungan telah menandatangani kontrak. "Sehingga uang muka sudah keluar semua," tegasnya. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved