Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Hari ini secara resmi saham PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk dihapuskan pencatatannya (delisting) dari daftar perusahaan yang tercatat di lantai Bursa Efek Indonesia.
Delisting juga berlaku bagi waran, maupun obligasi milik emiten berkode perdagangan APOL ini.
"Bursa memutuskan penghapusan pencatatan Efek (Saham, Waran dan Obligasi) PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. dari Bursa Efek Indonesia efektif sejak tanggal 6 April 2020," bunyi pengumuman BEI pada Jumat (3/4).
APOL adalah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi domestik dan internasional serta penjualan dan pembelian kapal. APOL resmi tercatat di BEI sejak 22 Juni 2005 dengan melepas 500 juta saham dengan harga Rp 625 per saham.
APOL harus mengakhiri perjalannya di bursa akibat putusan pailit yang dijatuhkan Mahkamah Agung pada 4 Februari 2020.
Berdasarkan data laporan pemegang saham per 31 Januari 2020, para pemegang saham APOL dengan kepemilikan di atas 5% adalah Bank CIMB Niaga Tbk sebesar 5,57%, PT Mandira Sanni Pratama 40,06%, BC Investment 11,47%, dan DBS Vickers 5,37%.
Adapun total pemegang saham publik di Apol masih cukup besar yakni 37,51%.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi yang disampaikan dan diumumkan Perseroan pada 31 Oktober 2019, susunan pengurus perusahaan adalah "
Komisari Utama : Oentoro Surya
Komisaris : Letnan Jenderal TNI (Purn) Johny Josephus Lumintang
Komisaris Independen : Laksamana Madya TNI (Purn) Y. Didik Heru Purnomo
Direktur Utama : Surjono Abdullah Suharsono
Direktur : Mia Sitaresmi Surya
Direktur : Budi Kristanto
Persetujuan penghapusan pencatatan Efek Perseroan ini tidak menghapuskan kewajiban-kewajiban yang belum dipenuhi oleh Perseroan kepada Bursa. (E-1)
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkuat pasar derivatif domestik dengan meluncurkan lima saham baru sebagai underlying kontrak berjangka saham (KBS).
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
Masyarakat Jabodetabek cenderung memilih transportasi umum saat mudik. Sementara masyarakat di luar Jabodetabek lebih memilih kendaraan pribadi.
Tercatat jumlah penumpang kapal melewati pelabuhan Trisakti Banjarmasin, selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 periode 21 Maret-11 April sebanyak 26.717 orang.
Fenomena ini juga berdampak pada peningkatan penumpang kapal laut. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batam memprediksi lonjakan 15% dibanding tahun sebelumnya,
Data PELNI mencatat, pada periode H-15 hingga H-9 Lebaran 2024, jumlah penumpang mencapai 106.234 orang.
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebanyak 1.074 pemudik lebaran sudah datang dari Kumai, Kalteng.
Prakirawan BMKG Annisa Nindi Al’adi, mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Bangka Belitung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved