Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Di Tengah Wabah Covid-19, Petani Oku Selatan Siap Panen Raya

Mediaindonesia.com
03/4/2020 13:00
Di Tengah Wabah Covid-19, Petani Oku Selatan Siap Panen Raya
Petani Ogan Komering Ulu (Oku) Selatan, Sumsel, melaksanakan panen padi.(Istimewa/Kementan)

LAHAN pertanian Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) saat ini memasuki panen raya. Di tengah pandemi virus korona atau Covid-9, petani Ogan Komering Ulu (Oku) Selatan, Sumsel, melaksanakan panen padi dan jagung yang sudah dimulai pada Februari 2020 dan akan berlangsung hingga Mei 2020.

“Para petani padi dan jagung di Oku Selatan tetap melaksanakan panen raya walupun merebaknya wabah virus korona seolah tidak menyurutkan mereka untuk tetap panen,” kata Kepala Dinas Pertanian Oku Selatan, Asep Sudarno, Jumat, (3/04/20).

Asep mengatakan bahwa luas panen untuk lahan padi pada bulan maret sudah mencapai 4.836 hektare (ha) dan luas panen jagung mencapai 7.191 ha. Sedangakan panen pani pada bulan April diprediksi padi mencapai 5.391 ha dan untuk jagung juga mencapai 15.016 ha. 

“Alhamdulillah para petani kita walaupun ada wabah corona mereka tetap ke sawah dan ladang, walaupun mereka berkelompok tapi berdasarkan penyuluhan dari pemerintah, baik melalui aparat desa dan PPL (penyuluh pertanian lapangan) mereka mematuhi SOP (prosedur operasional standar) suntuk jaga kebersihan dan jaga jarak,”ucapnya

Ia menambahkan jika harga pangan khususnya padi dan jagung stabil, yakni untuk padi di kisaran Rp 4.000 sampai dengan Rp 4.500/kg gabah kering panen dan untuk Jagung Rp 3.200 sampai dengan Rp 3.500/kg jagung pipilan kering. Produksi pertanian selalu dijaga agar ketersediaan pangan masyarakat Oku Selatan khususnya aman. 

“Selain jaga produksi, kita juga minta kepada para penyuluh pertanian agar setiap bertemu dengan petani selain memberikan penyuluhan tentang pertanian juga memberikan sosialisasi tentang Covid-19,” terangnya.

Di tempat berbeda, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ketersediaan pangan selama wabah virus korona dan hingga lebaran harus terjamin.

Oleh karena itu, Kementan memastikan 11 bahan pokok untuk kebutuhan bulan puasa hingga lebaran 2020 dalam kondisi aman dan terkendali. Ia menambahkan jika ini kepastian yang sekaligus menjawab keraguan banyak pihak terkait kelangkaan stok pangan akibat penyebaran Covid-19.

“Beras nasional sudah over stok hingga 4 juta ton kurang lebih. Kemudian bulan ini kita panen raya sebanyak 8 juta ton," ujarnya.

Lebih lanjut, Suwandi menerangkan bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 pun diperkirakan akan sampai pada April 2020, Kementan dengan sigap menyiapkan pangan untuk masyarakat Indonesia dengan mendorong produksi padi dan jagung pada Maret-April 2020. 

Produksi padi pada bulan Maret 1,1 juta Ha dengan perkiraan produksi 5,6 juta ton gabah kering giling (GKG), puso 4%) setara beras 3,2 juta ton beras. Stok beras nasional ada 3,51 juta ton, dan stok beras di Bulog 1,65 juta ton serta stok beras di penggilingan 1,07 juta ton, dan terakhir stok di pedagang masih ada 792 ribu ton. 

"Kebutuhan beras bulan Maret sebanyak 2,49 juta ton sehingga pada bulan Maret terdapat surplus 698 ribu ton beras," tutur Suwandi.

Ia menambahkan jika memasuki bulan April 2020 diperkirakan panen akan berkisar 1,7 juta ha dengan perkiraan produksi mencapai 8,8 juta ton GKG, puso 4% atau setara beras 5,04 juta ton. Kebutuhan beras bulan April diperkirakan 2,5 juta ton sehingga pada bulan April terdapat surplus 2,53 juta ton. 

"Dengan kata lain, stok pangan khususnya beras hingga April ini aman," tukasnya. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik