Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PERUM Bulog memastikan mampu mengatasi kebutuhan lonjakan pangan yang tak terduga mendekati pelaksanaan puasa Ramadan dan Idul Fitri.
Bahkan guna mendukung program physical distancing, Bulog juga melayani pembelian kebutuhan pangan secara daring (online) melalui ipanganan.com.
“Pangan yang dibeli melalui ipanganan.com akan diantar langsung ke rumah pembeli sehingga akan mempermudah dan memastikan distribusi komoditas pangan langsung diterima masyarakat tanpa perlu antre ke pasar,” ujar Dirut Bulog Budi Waseso.
Pemenuhan pangan secara daring tersebut sudah bisa digunakan masyarakat di tujuh kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, dan Medan.
Selain menyediakan beras, Bulog juga menyediakan beberapa kebutuhan pangan lain, termasuk gula.
Secara keseluruhan, lanjut Budi, ia telah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras dan kebutuhan pangan lainnya yang menjadi tanggung jawab Bulog untuk bisa selalu tersedia di masyarakat.
“Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut, tandasnya.
Untuk kelancaran tersebut Bulog memastikan seluruh jaringan yang bekerja sama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara daring maupun offline dan juga outlet-outlet milik Perum Bulog seperti Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada.
Khusus komoditas pangan utama yaitu beras, Bulog memiliki stok yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia dengan total stok mencapai 1,4 juta ton dari total kapasitas gudang yang tersedia sebesar 3,8 juta ton.
“Ketersediaan stok beras akan terus bertambah mengingat akan memasuki musim panen raya sehingga pasokan beras betul-betul aman tersedia bagi kebutuhan masyarakat dalam situasi apa pun,” tandasnya.
Pasokan cabai aman
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan pasokan pangan, khususnya cabai tetap aman untuk memenuhi konsumsi rumah tangga hingga Idul Fitri.
“Berdasarkan data Early Warning System (EWS), produksi cabai dibandingkan dengan kebutuhannya secara nasional diprediksi masih surplus,” kata Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto di Jakarta, kemarin.
Prihasto menyebutkan perkiraan produksi aneka cabai Maret ini mencapai 203.057 ton dengan kebutuhan 174.219 ton, sehingga terdapat surplus 28.838 ton.
Ia pun meminta masyarakat tidak khawatir distribusi terganggu akibat covid-19.
Pihaknya juga telah menggandeng beberapa perusahan startup yang bergerak di bidang penjualan produk pertanian secara daring seperti Sayur Box, Tani Hub, Kedai Sayur untuk memasarkan hasil panen petani hingga ke konsumen. (Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved