Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Kelapa sawit selalu mendapatkan tudingan Uni Eropa sebagai biang keladi akan merusak hutan, khususnya perkebunan kelapa sawit yang berada di atas lahan gambut. Namun demikian, data yang dipaparkan Global Forest Watch (GFW) tidak disetujui.
GFW menyebutkan, kebakaran lahan yang terjadi di Indonesia pada 2019 hanya 11% yang berada di kawasan perkebunan kelapa sawit dan 68% berada di luar konsesi. Demikian pula pada kebakaran lahan tahun 2015, GFW menyebutkan 14% kerusakan lahan di dalam perkebunan kelapa sawit sedangkan 66% di luar konsesi atau lahan terlantar.
Uni Eropa juga menuding emisi kelapa sawit Indonesia mencapai 90 ton CO2 akibat dekomposisi gambut. Hal tersebut dibantah oleh penelitian yang dilakukan Supiandi Sabiham dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia mengutip dari penelitiannya menemukan emisi di Indonesia hanya 20-25 ton CO2 ekuivalen per hektar dalam satu tahun.
Sesuai dengan fakta mengenai dua emisi kelapa sawit. Pertama dari akar dan kedua menentukan karbon dari gambut. Jika kedua emisi itu digabungkan, transfer akan sangat besar. Penyebabnya, emisi dari kelapa sawit bisa mencapai sekitar 74%. Padahal Emisi Bersih-nya sangat kecil dan hanya mencapai 20-25 ton CO2 ekuivalen.
"Kalau tidak ada tanaman yang wajar seperti itu, di mana kalau ada tanaman yang diemisikan diserap kembali untuk pembentukan bio masa oleh tanaman, termasuk sawit. Sebanyak 90 ton itu tidak ada yang menyerap," tutur Supiandi.
Sawitemen Supiandi memiliki keunggulan dalam karbon yang lebih besar untuk biomasa yang lebih besar. Dari jumlah CO2 yang diserap, sawit memiliki kemampuan yang baik dibandingkan dengan semak belukar saja.
Memang hutan menjadi yang paling baik dalam penanaman CO2 tetapi dibandingkan dengan sawit yang memiliki banyak manfaat dan turunan produk ekonomi, jauh lebih menguntungkan daripada hutan yang hanya menganggur. Selain itu, jika gambut dibiarkan terlipat maka potensi terbakar akan lebih tinggi. (RO / OL-10)
Dengan kehadiran Job Fair & Internship Expo, sama-sama memberi benefit untuk kampus dan industri.
Selain itu, terdiri atas 3 titik parkir, Privilege Parking Spot merupakan area parkir dedicated yang disediakan khusus untuk semua jenis kendaraan elektrifikasi Toyota dan Lexus.
Menaker Ida menegaskan bahwa gedung WDC sebagai bentuk jawaban Pemerintah (BBPVP Bandung) terhadap kebutuhan anak-anak muda di Bandung dan sekitarnya.
Masakan yang dikurasi secara ahli oleh Chef Daniel Chaney, menjanjikan simfoni rasa yang akan membuat lidah Anda terpuaskan.
Bali Safari & Marine Park, salah satu taman safari terbesar di Indonesia, secara rutin mengadakan acara yang dikenal sebagai ‘Hari Harimau’ untuk menghormati dan menyelamatkan harimau.
Program Beasiswa The Future Leader (TFL) menawarkan beasiswa penuh untuk Magister Manajemen di PPM School of Management, yang memiliki dedikasi tinggi dalam pengembangan ilmu manajemen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved