Belanja Infrastruktur Positif Dorong Pertumbuhan Ekonomi

MI/Syarif Oebadillah
27/1/2016 13:04
Belanja Infrastruktur Positif Dorong Pertumbuhan Ekonomi
(AFP PHOTO / ANTHONY WALLACE)

Prediksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2016 diperkirakan tidak akan lebih baik dibanding tahun 2015 . Pasalnya, kendati perekonomian Jepang dan Eropa mulai membaik namun ekomomi Amerika Serikat dan Tiongkok masih menghadapi perlambatan. Demikian dikemukakan Aldian Taloputra, ekonom Standard Chartered Bank Indonesia, pada seminar edukasi keuangan tahunan wealth on wealth (WOW) bertajuk 2016: a year to ADAPT to a changing landscape, di Jakarta,kemarin.

Melalui rilis nya ia menyatakan kondisi itu akan berpengaruh besar pada perekonomian dalam negeri. "Jadi ekonomi global tidak akan memiliki daya dorong kuat untuk membuat perekonomian dalam negeri tumbuh signifikan," cetusnya. Ia menyatakan satu-satunya peluang ekonomi domesrik mampu tumbuh adalah adanya belanja infrastruktur yang dijalankan pemerintah di awal tahun. Nilai belanja negara untuk sektor infrastruktur 2016 cukup besar mencapai Rp 313 triliun.

Dikatakan komponen belanja infrastruktur ini berdampak positif bagi perekonomian nasional. Setidaknya akan mendorong investasi baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta. Selain itu terdapat kondisi local government atau pemerintahan daerah pasca pilkada telah usai.Juga adanya paket deregulasi yang diterbitkan pemerintah. Hal ini menjadi pengungkit ekonomi nasional tumbuh.
Chief Executive Officer Standard Chartered Indonesia, Shee Tse Koon, menambahkan Indonesia sebenarnya mencatat pertumbuhan kredit yang cukup baik sekaligus menunjukkan geliat positif dalam perkembangan ekonomi. "Kondisi melecut sikap optimis menghadirkan berbagai pilihan investasi bagi masyarakat yang mampu membantu geliat iklim investasi di tanah air," pungkasnya.(Bay/Q-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya