Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SETELAH berhasil memproduksi listrik yang berasal dari energi panas bumi di wilayah Dieng dan Patuhan, PT Geo Dipa Energi (PT GDE) ingin memanfaatkan energi panas bumi di wilayah lain guna mendukung upaya pemerintah mengurangi emisi gas yang berdampak negatif.
Direktur PT GDE, Riki Firmandha Ibrahim menegaskan, hal itu sangat mungkin direalisasikan lantaran Indonesia memiliki energi panas bumi yang potensial untuk dimanfaatkan.
"Potensi panas bumi kita kalau diatas kertas, Indonesia tertinggi 40% cadangan dunia," ujar Riki.
Diketahui Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Dengan potensi itu, seharusnya Indonesia bisa menggunakannya untuk menghasilkan listrik.
Biaya untuk menggunakan panas bumi sebagai penghasil listrik diakui tidak sedikit. Sebab, mulai dari proses eksplorasi wilayah, penelitian hingga eksekusi dibutuhkan waktu dan kejelian yang luar biasa.
Baca juga : Ponpes pun Memakai Energi Surya
Oleh karenanya, Riki mengapresiasi langkah pemerintah melakukan penambahan penyertaan modal negara (PMN) dalam RAPBN 2020 kepada PT GDE guna mendukung pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Direktur Penilaian Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Meirijal Nur mengatakan sebagai perusahaan di bawah Kemenkeu, PT GDE bekerja untuk merealisasikan keinginan pemerintah untuk beralih ke penggunaan energi terbarukan.
"Panas bumi ini energi terbarukan, dia tidak habis, karena panas bumi itu selalu ada, dialirkan dan selalu ada. Ini juga termasuk energi yang ramah lingkungan, tidak seperti energi fosil yang merusak ozon, merusak lingkungan, kalau ini ramah lingkungan," tuturnya.
Ia mengharapkan, dengan penambahan PMN kepada PT GDE di 2020 mendatang, maka akan makin banyak energi listrik dihasilkan dari sumber panas bumi.
"Kita mengharapkan banyak investor yang tertarik untuk inves di panas bumi ini," kata Meirijal.
Dengan begitu, ia berharap target pemerintah di 2025 menghasilkan listrik sebanyak 300 ribu mega watt dari pemanfaatan panas bumi dapat terealisasikan. (OL-7)
PT Perkebunan Nusantara III, bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), mengambil langkah strategis dalam transisi energi melalui pengembangan PLTS.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Ketahanan energi merupakan salah satu prioritas utama dalam visi pembangunan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke depan.
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved