Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) menargetkan pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 61,5 kilometer (km) bisa rampung pada akhir 2020.
Namun, Seksi 1-3 sepanjang 33 km diharapkan sudah dapat digunakan secara fungsional pada arus mudik 2020. “Kami optimistis, akhir 2020, Tol Cisumdawu sudah beres. Tapi sebelum itu, Seksi 1-3 yakni dari Cileunyi sampai Sumedang diproyeksikan bisa digunakan saat arus mudik 2020," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU-Pera Danang Parikesit melalui keterangan resmi, Jumat (6/9).
Pembangunan Tol Cisumdawu dikerjakan bersama oleh pemerintah dan badan usaha. Pemerintah memberi dukungan konstruksi untuk Seksi 1-2 sepanjang 29 km dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBN dan pinjaman luar negeri.
Adapun, Seksi 3-6 sepanjang 32,8 Km dikerjakan PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) dengan nilai investasi sebesar Rp8,41 triliun.
Dalam proses pembangunan, pemerintah dan badan usaha mengalami beberapa kendala, mulai dari pembebasan lahan hingga pengerjaan di medan yang berat.
Sebagian penduduk yang dilewati trase Tol Cisumdawu menolak biaya ganti rugi yang dirawarkan. Akhirnya pengerjaan di beberapa titik mengalami keterlambatan.
"Untuk mempercepat pengadaan lahan, kami melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sumedang, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan instansi terkait lainnya. Permasalahan pembebasan lahan sudah dilaksanakan sesuai prosedur. Bila tidak terjadi kesepakatan harga lahan yang telah ditetapkan oleh penilai independen, kami lakukan konsinyasi atau titip uang ganti rugi di pengadilan," jelas Danang.
Terkait medan berat, ia mengatakan terdapat trase yang mesti melalui kawasan lembah perbukitan sehingga dilakukan pekerjaan penggalian dan penimbunan.
“Terdapat lintasan kritis berupa perbukitan sepanjang 1 km. Di sana kami lakukan galian setinggi 70 meter," tuturnya.
Kendala tersebut mengakibatkan konstruksi fase II yang semula ditargetkan selesai pada September 2019 molor menjadi September 2020.
Kehadiran Tol Cisumdawu akan memperlancar akses kendaraan dari Bandung yang mengarah ke Bandara Kertajati di Majalengka dan mendukung pengembangan kawasan segitiga emas Cirebon-Subang-Majalengka (Rebana) sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Tol Cisumdawu juga akan menjadi salah satu tol dengan pemandangan yang sangat indah seperti Tol Bawen-Salatiga karena menyuguhkan panorama pegunungan.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved