Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Blok Corridor Diperpanjang

Atikah Ishmah Winahyu [email protected]
23/7/2019 04:00
Blok Corridor Diperpanjang
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar(ANTARA FOTO/HO/Humas Kementerian ESDM/Yustinus Agyl Kurniawan/wsj/18.)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan telah menandatangani surat keputusan persetujuan perpanjangan kontrak kerja sama pada Wilayah Kerja (WK) Corridor di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, kemarin. Perpanjangan ini, yang mulai berlaku setelah 2023, ditandai meningkatnya hak partisipasi Pertamina.

"Pengelolaan Corridor pasca-19 Desember 2023 diberikan kepada existing kontraktor ConocoPhillips, PT Pertamina Hulu Energi Corridor, dan Talisman Corridor Ltd (Repsol)," kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di kantornya, kemarin.

Arcandra menjelaskan, setelah 2023 nanti, hak partisipasi (participating interest/PI) Pertamina akan naik menjadi 30% dari sebelumnya 10%. Sebaliknya PI ConocoPhillips turun ke 46% dari 54% dan Repsol menjadi 24% dari sebelumnya sebesar 36%. Hak partisipasi tersebut termasuk 10% yang akan ditawarkan kepada badan usaha milik daerah (BUMD).

"Besarnya PI ini adalah berdasarkan kesepakatan di antara tiga kontraktor, ConocoPhillips, Pertamina, dan Repsol. Juga dalam pengelolaan berdasarkan kesepakatan pada tiga tahun pertama akan dikelola ConocoPhillips. Setelah itu dikelola Pertamina dengan masa transisi yang disepakati mereka bertiga," tutur Arcandra.

Dia menambahkan, split bagi hasil total antara base split dan variable split untuk kontraktor minyak sebesar 48,5% dan gas 53,50%. Untuk progressive split disesuaikan dengan harga minyak dan produksi kumulatif antara minyak dan gas.

Kontrak bagi hasil WK Corridor akan berlaku 20 tahun, efektif sejak 20 Desember 2023 dan menggunakan skema gross split. Perkiraan nilai investasi dari pelaksanaan komitmen kerja pasti (KKP) lima tahun pertama sebesar US$250 juta dan bonus tanda tangan (signature bonus) sebesar US$250 juta. "Komitmen kerja pasti mereka yang sudah diajukan dan disetujui sebesar US$250 juta dengan signature bonus juga US$250 juta," ujarnya.

Skenario terbaik

Saat ditemui dalam kesempatan yang sama, Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan skema ini merupakan skema terbaik yang disepakati ketiga pihak pemegang PI. "Ini sebetulnya salah satu skema yang mengurangi risiko operasi terhadap keberlangsungan dan juga tingkat produksi," kata Nicke.

Dia menuturkan bahwa alih kelola nantinya akan sama seperti halnya alih kelola wilayah kerja yang lain. "Jadi seluruh resources yang ada kemudian berpindah ke Pertamina."

Sebelumnya, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengungkapkan kinerja sektor hulu Pertamina mencatatkan kontribusi positif pada semester I 2019. Kinerja positif tersebut ditunjukkan dengan adanya beberapa area yang berhasil mencapai target produksi, bahkan melampaui target APBN.

"Pencapaian ini terutama didukung oleh kinerja anak usaha Pertamina di bidang hulu yang sangat baik, bahkan beberapa melebihi target yang ditentukan," kata Dharmawan di Jakarta, Kamis (18/7).

Menurut Dharmawan, ada tiga area yang berhasil melampaui target produksi yang ditetapkan, yaitu PHE Ogan Komering, PHE Jambi Merang, dan area JOB Pertamina-Medco EP Tomori Sulawesi. "Berbagai strategi terus dilakukan Pertamina untuk meningkatkan produksi migas terutama dalam mengelola sumur-sumur yang sudah mature." (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya