Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Perusahaan Elektronik Global Mulai Relokasi ke Indonesia

Andhika Prasetyo
17/6/2019 18:30
Perusahaan Elektronik Global Mulai Relokasi ke Indonesia
Pekerja merakit mesin LED Tv di Pabrik Sharp Electronics Indonesia, Karawang( ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

ECONOMIST Intelligence Unit baru saja merilis laporan terkait dampak yang ditimbulkan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Dari laporan itu terungkap beberapa negara ASEAN, termasuk Indonesia, memiliki kesempatan meraup manfaat dari konflik dua negara raksasa tersebut.

Indonesia dianggap menjadi salah satu negara tujuan relokasi yang ideal bagi perusahaan-perusahaan produk elektronik terkemuka dunia.

Dalam menanggapi laporan itu, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Janu Suryanto mengatakan, saat ini memang sudah ada dua korporasi global yang berencana melakukan ekspansi usaha di Tanah Air. Mereka adalah Sharp dan LG.

Ia menyebut Sharp akan merelokasi pabrik mesin cuci dua tabung dari Thailand ke kompleks pabrik yang terletak di Karawang International Industrial City (KIIC).

"Rencananya, peresmian pabrik Sharp dilakukan pada Juli mendatang. Produk yang dihasilkan nantinya akan ditujukan untuk pasar lokal dan ekspor," ujar Janu kepada Media Indonesia, Senin (17/6).

Adapun, LG akan merelokasi pabrik pendingin ruangan dari Vietnam ke Tangerang. Selain mendorong produksi dan kinerja ekspor, investasi bernilai miliaran rupiah itu juga tentu akan membawa manfaat nyata berupa penyerapan tenaga kerja.

Indonesia dianggap telah masuk zona aman investasi sejak 20 tahun lalu, yakni setelah berakhirnya Orde Baru. Sebagai negara dengan kondisi geopolitik yang cukup stabil, Indonesia kini semakin diincar oleh banyak investor asing.

Terlebih, beberapa waktu lalu, lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor’s (S&P) Global Ratings meningkatkan peringkat utang jangka panjang (Sovereign Credit Rating) Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan proyeksi stabil. Dengan demikian, Indonesia kini memperoleh status layak investasi (Investment Grade) dari ketiga lembaga pemeringkat internasional, yakni S&P, Moody's, dan Fitch. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya