Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Dari Hobi ke Bisnis

Hilda Julaika
03/4/2019 22:30
Dari Hobi ke Bisnis
Jenny Saphira Nathania dan Bellina Wintyo Asari(Dok. Pribadi)

SEJAK sekolah menengah atas (SMA), Jenny Saphira Nathania hobi berbelanja. Namun, ia ingin hobinya pun bisa menghasilkan sehingga ia mendapatkan tambahan uang saku. Ia pun melihat peluang saat sekolah, teman-temannya kerap menitip barang-barang khas Korea ketika ia berkunjung ke ‘Negeri Ginseng’ itu.

“Aku sendiri memang suka belanja gitu. Aku menyalurkan hobi aku lewat jastip (jasa titipan) ini. Jadi, ya, senang aja saat berbelanja sekalian refreshing. Kalau nanti semakin berkembang lagi, bisa jadi aku fokus di jastip saja dan tidak kerja part time di Korea,” ujar Jenny, saat berbincang dengan Media Indonesia melalui aplikasi Whatsapp, awal Februari.

Seperti gayung bersambut, Jenny yang suka berselancar di media sosial Instagram memutuskan membuka toko daring. Melalui akun @kimmyshop86 yang dibuatnya pada 2016, ia menjual beragam produk fesyen dan kosmetik dari Korea Selatan.

Ya, tidak salah, Jenny perempuan keturunan Indonesia dan Korea Selatan itu menghabiskan masa sekolahnya di Indonesia, tetapi kini tengah menempuh pendidikan di universitas di Korea. Ia pun tetap menjalankan bisnisnya dan mengubah akunnya menjadi @jastipkorea.co pada 2018.

Saat memulai bisnisnya, Jenny mengaku tidak mengeluarkan modal sepeser pun. Pasalnya, ia menggunakan sistem presale atau dropship.

“Awalnya saya mengambil barang dari online shop orang lain dan belum beli sendiri dari Korea. Saya presale dulu melalui akun saya, kalau sudah ada yang pesan, saya belanja di online shop lain. Ternyata lumayan laku, sampai sekarang saya pindah ke Korea, baru saya membuat @jastipkorea.co yang barangnya langsung dari Korea,” papar Jenny.

Jenny tidak sendiri, ia bekerja sama dengan temannya, Bellina Winto Asari. Mereka berdua merupakan sahabat sejak sekolah di Jember. Dalam berbisnis mereka membagi tugas, Jenny fokus pembelian barang dari Korea, sedangkan Bellina melayani klien dan distribusi barang di Indonesia. Sesuai namanya, jastip alias jasa titipan memberikan pelayanan pembelian sesuai permintaan. Jadi, bila ada pelanggan yang ingin barang tertentu, akan diproses pencarian dan pembelian barang hingga pengirim­an ke Indonesia.

Tidak hanya itu, Bellina mengaku, mereka juga memiliki katalog barang yang ada di akun @jastipkorea.co sehingga ada pilihan barang yang bisa dipesan. Kebanyakan barang yang dipesan terkait dengan fesyen, seperti baju, sepatu, tas, hingga perlengkapan grup idol Korea alias K-pop stuff yang tidak dijumpai di Indonesia.

“Kita pemesanan melalui by request. Namun, ada pula katalog di akun kami yang sebagian besar berupa fesyen Korea karena saat ini lebih banyak peminatnya jika dibandingkan dengan kosmetik atau makanan. Pelanggan biasanya memburu tas dan sepatu brand Korea, setelah itu barulah brand kosmetik ternama Korea,” tambah Bellina.

Jastip produk Korea belakanga tengah populer. Apalagi, dengan tren musik dan drama Korea yang digemari anak muda Tanah Air. Tidak mengherankan para pelanggan tertarik dengan beragam produk Korea. Meski begitu, kualitas barang sangat diperhitungkan bagi pelanggan.


Perbarui

Guna meningkatkan pelanggan, Jenny selalu memperbarui informasi katalog produk di akunnya dan mengedepankan kualitas produk. Pembaruan itu memiliki fungsi menarik pelanggan untuk mengetahui produk-produk terbaru dan yang sedang populer di Korea.

Tidak semata memperbarui foto, tapi juga caption sesuai produk yang ditampilkan. Caption yang dihadirkan ringan dan santai serta data lengkap harga bila ada diskon hingga pengiriman. Tidak lupa mencantumkan apa produk yang dipakai artis Korea. Cara itu ternyata cukup ampuh bagi calon pembeli.

“Iya, jadi kalau di caption itu memang selalu dijelaskan juga kayak ini produknya suka dipakai sama aktris Korea. Ini biar menarik pembeli. Mereka kan kalau suka atau ngefan sama aktrisnya pasti pengin pakai produk yang sama dengan idolanya,” Jenny menyampaikan pandangannya.

Strategi penjualan Jenny cukup sederhana, mulai nama akunnya yang langsung menjelaskan produk utama yang dijual sampai memastikan feed Instagram rapi dan menarik sehingga membuat pembeli nyaman melihat katalog mereka. Tidak ketinggalan, Jenny beberapa kali membuat event berhadiah, misalnya lip tint gratis setiap bulan jika followers-nya melakukan spam like. Pemenangnya akan diundi setiap bulan.

“Otomatis kan orang jadi banyak yang spam like. Nah, Instagram kita juga tidak dikunci. Jadi, setiap kita post diberikan hashtag juga dengan banyak yang me-like, maka posting­an kita bisa berada di top post,” ungkap Jenny.


Tantangan

Setiap usaha pasti memiliki kendala, tidak terkecuali mereka. Di awal mereka merintis usaha, sempat mengalami kerugian akibat salah hitung ongkos kirim dari Korea ke Indonesia. Namun, setiap masalah menjadi pembelajaran dan perbaik­an untuk usaha. Kini mereka mulai mendapatkan keuntungan, meski belum tinggi. Menurut Bellina, masih di kisaran Rp5 juta hingga Rp6 juta. Namun, pemesanan sudah semakin banyak.

Selain itu, mereka harus melatih kesabaran. Pasalnya, produk yang ditawarkan atau dipesan dari Korea dan butuh waktu pengiriman. Terkadang pembeli tidak sabar dan suka mengeluh sehingga keduanya dituntut sabar dan berkomunikasi dengan baik dengan pembeli.

“Kita harus benar-benar sabar, itu yang paling utama. Sabar dalam menghadapi pelanggan dan sabar juga menunggu datangnya barang. Kami punya tanggung jawab yang besar karena bukan barang murah yang dipesan. Harus jujur juga, harus sama-sama menyadari kami masih kuliah, dan harus berjuang buat hidup.”

Keduanya berharap lewat jastip ini bisa memberikan pengalaman dalam berbisnis secara digital sembari tetap berjuang meraih pendidikan yang tinggi. Ke depannya, mereka juga menginginkan @jastipkorea.co semakin berkembang dan sukses. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya